Beranda Metropolis KBIHU Kota Bekasi Dorong Calon Jemaah Haji Jaga Kebugaran
PERSIAPAN: Calon jemaah haji berjalan di Asrama Haji Bekasi, Beberapa waktu lalu. Pemeriksaan kesehatan menjadi perhatian setelah ratusan calon jemaah dinyatakan perlu perbaikan kondisi fisik jelang keberangkatan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemeriksaan kesehatan kini menjadi kunci pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH). Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj), pemerintah daerah, hingga Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di Kota Bekasi pun tancap gas mendorong percepatan pelunasan haji, seiring ketatnya syarat Isthitaah kesehatan bagi calon jemaah.
Kondisi kesehatan jemaah menjadi faktor penentu pelunasan BIPIH. Karena itu, selain bimbingan ibadah, seluruh KBIHU di Kota Bekasi aktif memotivasi calon jemaah haji (CJH) untuk menjaga kebugaran fisik sejak dini.
“Sekarang prosesnya diawali dengan Isthitaah kesehatan. Karena itu kami terus mendorong jemaah menjaga kondisi fisik, mulai dari pola makan, pola tidur, sampai rutin berolahraga,” kata Ketua Forum Komunikasi (FK) KBIHU Kota Bekasi, Zaidun Djaelani.
Menurutnya, setiap KBIHU telah memiliki program senam haji sehat dengan melibatkan instruktur profesional. Kegiatan tersebut umumnya digelar bersamaan dengan pelaksanaan manasik haji.
Langkah ini dinilai krusial mengingat hampir 80 persen kuota haji Kota Bekasi tahun 2026 berasal dari KBIHU. Untuk memastikan kesiapan jemaah, FK KBIHU terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Kemenhaj atau Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi.
Berdasarkan data terakhir, sebanyak 3.043 CJH telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Dari jumlah tersebut, 2.346 jemaah dinyatakan Isthitaah, 65 orang masih dalam tahap evaluasi, delapan CJH tidak Isthitaah, sementara lebih dari 600 jemaah masih dalam proses penilaian.
“Hasil yang tidak Isthitaah sejauh ini hanya delapan orang. Yang sudah Isthitaah 2.346 atau hampir 40 persen, tahap evaluasi 65 orang, dan yang masih proses sekitar 624 orang,” ungkap Zaidun.
Zaidun mengakui, pemeriksaan kesehatan tahun ini dilakukan lebih ketat. Sejumlah CJH masih harus menjalani pengobatan lanjutan karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Ia pun mengimbau seluruh CJH yang belum diperiksa agar segera mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan. Jemaah yang kondisi kesehatannya masih dapat diperbaiki berpeluang melakukan pelunasan pada tahap kedua.
“Ikuti saja tahapannya. Kalau dari hasil pemeriksaan dokter dinyatakan bisa diperbaiki atau sembuh, maka jemaah masih punya kesempatan melunasi di tahap dua,” jelasnya.
Zaidun menambahkan, jumlah CJH yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan maupun melakukan pelunasan BIPIH mengalami peningkatan signifikan dalam sepekan terakhir. Hingga akhir pekan lalu, sebanyak 1.015 CJH atau sekitar 20 persen dari total kuota telah melunasi BIPIH.
“Perkembangannya cukup baik. Hampir 40 persen sudah menjalani pemeriksaan kesehatan. Mudah-mudahan hingga Jumat depan, target Isthitaah dan pelunasan bisa mencapai 80 persen,” katanya.
Upaya mitigasi, lanjut Zaidun, telah dilakukan sejak awal oleh Kemenag, pemerintah daerah, dan 31 KBIHU di Kota Bekasi dengan menyisir calon jemaah hingga ke tingkat kecamatan. Langkah ini ditempuh seiring lonjakan kuota haji Kota Bekasi yang tahun ini mencapai 5.064 jemaah, naik signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 2.700 jemaah.(sur)

12 hours ago
10

















































