Janda Lansia Ditemukan Tewas dengan Tangan-Kaki Terikat di Cabangbungin Bekasi, Diduga Korban Perampokan

4 weeks ago 44

Beranda Berita Utama Janda Lansia Ditemukan Tewas dengan Tangan-Kaki Terikat di Cabangbungin Bekasi, Diduga Korban Perampokan

TKP: Jurnalis melihat TKP janda lansia ditemukan tewas di rumahnya yang dijadikan warung kelontong di Kampung Pulo Rengas Desa Sindangjaya Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi, Senin (10/2) dini hari. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang janda lanjut usia (lansia), Bimih (72), ditemukan tewas di rumahnya yang dijadikan warung kelontong di Kampung Pulo Rengas Desa Sindangjaya Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi, Senin (10/2) dini hari. Korban diduga menjadi korban perampokan yang berujung pembunuhan.

Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni, mengungkapkan penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan tetangga yang melihat seorang pria yang tidak dikenalnya keluar dari warung milik Bimih pada Minggu (9/2) sekitar pukul 24.00 WIB, saat warung sudah tutup. Tak lama kemudian, seorang pria lainnya keluar, dan keduanya dijemput oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.

“Setelah itu, orang (tetangga,red) yang melihat langsung masuk. Setelah sampai di dalam (tetangga melihat,red) almarhumah kaki terikat kain, tangan terikat kain dan leher terikat,” ucap AKP Basuni, Senin (10/2).

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), diketahui bahwa rokok dan uang yang ada di laci warung Bimih hilang. Kamera pengawas yang terpasang di lokasi kejadian ditemukan rusak.

Menurut Basuni, korban tinggal seorang diri di rumah tersebut setelah suaminya meninggal. Ia memastikan, tidak ada senjata tajam yang ditemukan pada tubuh korban saat ditemukan di kamarnya.

“Tidak ada senjata tajam yang melekat di korban,” katanya.

Saat ini, dua orang saksi tengah dimintai keterangan guna mengidentifikasi para pelaku. Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti berupa kain yang digunakan pelaku untuk mengikat korban.

“Pelaku belum diketahui, masih dalam lidik,” terangnya.

Sementara itu, Udin, menantu korban, baru mengetahui kejadian tersebut pada pukul 01.00 WIB setelah menerima telepon dari warga sekitar.

Setelah memeriksa, ia mendapati uang tunai dan ponsel milik mertuanya hilang. Berdasarkan keterangan warga, pelaku berjumlah empat orang. Dua di antaranya berada di dalam rumah, sedangkan dua lainnya menunggu di luar dengan sepeda motor.

“Dua orang di dalam, dua orang di luar. Warga melihat pelaku sudah masuk sore hari, lalu setelah ibu saya mengunci pintu, mereka mulai beraksi. Gembok juga dipalu,” ujar Udin.

Di dalam rumah, Udin melanjutkan, kondisi warung dan barang-barang pribadi berantakan, mulai dari lemari warung hingga lemari di dalam rumah. Selain itu, empat kamera pengawas juga dirusak oleh para pelaku, yang membuat Udin dan warga lainnya kesulitan untuk mengidentifikasi ciri-ciri pelaku.

“Berantakan semua. Soalnya CCTV dibongkar, boxnya dibawa kabur sama dia (pelaku). Kalau box ini kan penting, jadi gak bisa dicek,” sambungnya.

“Semua berantakan. CCTV dibongkar, box-nya dibawa kabur. Box itu sangat penting, jadi tidak bisa dicek,” tambah Udin.

Berdasarkan hasil visum, ditemukan bekas cekikan, bekapan mulut, dan pukulan di kepala pada tubuh korban. Udin berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku dan mengungkap motif perampokan ini.

“Saya mohon kepada kepolisian agar segera dituntaskan. Ditangkap dan dihukum setimpal, kalau bisa hukum mati,” pungkas Udin.

Jenazah korban telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Kandri tak jauh dari tempat tinggalnya setelah sebelumnya di visum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |