Beranda Nasional Harga Minyak Goreng hingga Gula Melonjak Jelang Ramadhan, Pemda Diminta Gelar Operasi Pasar

RADARBEKASI.ID, BEKASI-Menjelang bulan suci Ramadan 2025, harga beberapa bahan pokok, khususnya minyak goreng dan gula pasir, mengalami kenaikan di berbagai daerah. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengungkapkan bahwa harga minyak goreng mengalami kenaikan di 166 kabupaten dan kota, meningkat dari 162 daerah pada pekan sebelumnya.
“Minyak goreng pekan lalu mengalami kenaikan di 162 kabupaten dan kota. Sekarang bertambah jadi 166 kabupaten dan kota,” tutur Bima.
Sementara itu, harga gula pasir naik di 148 kabupaten dan kota, dibandingkan dengan 131 daerah pada pekan sebelumnya. Kenaikan ini diduga dipicu oleh peningkatan permintaan menjelang Ramadan. Untuk mengatasi lonjakan harga ini, pemerintah berencana menggelar operasi pasar besar-besaran guna menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok selama Ramadan.
BACA JUGA:Pemkab Bekasi Usulkan Program Pangan untuk Dapat Bantuan Anggaran Pusat
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa operasi pasar akan difokuskan pada komoditas seperti daging, gula pasir, dan minyak goreng. “Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harapkan harga bahan pokok stabil. Bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya,” kata Amran.
Selain itu, pemerintah berencana mengimpor sekitar 200.000 ton gula mentah untuk menambah cadangan pangan nasional, mengingat produksi gula putih domestik diperkirakan mencapai 2,6 juta ton, sementara kebutuhan mencapai 2,84 juta ton. Langkah ini diambil untuk menstabilkan harga gula yang telah melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
“Kita ingin di bulan suci Ramadan, semua yang melaksanakan ibadah puasa tersenyum karena harga stabil,” kata Amran.
BACA JUGA:Pemkab Bekasi Fokus Jaga Ketahanan Pangan
Pemerintah daerah juga diinstruksikan untuk aktif memantau dan mengendalikan harga bahan pokok di wilayah masing-masing. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengimbau kepala daerah untuk bekerja sama dengan dinas perdagangan dan pasar daerah guna memastikan distribusi berjalan lancar dan harga tetap stabil.
“Kami (Kemendagri) menginstruksikan kepala daerah menelusuri (pemicu kenaikan harga),” pungkasnya. (ce1)