Film Shutter Angkat Isu Pelecehan Seksual di Kampus, Anya Geraldine Curhat Pernah Jadi Korban

8 hours ago 6

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Film “Shutter” versi Indonesia bukan sekadar film horor yang menghadirkan ketegangan, tetapi juga membawa pesan sosial yang kuat. 

Hal itu diungkap oleh dua pemeran utamanya, Vino G. Bastian dan Anya Geraldine, dalam podcast “Bicara Sara Wijayanto” di kanal YouTube @Comic 8 Revolution, berjudul “SHOCK!! VINO G. BASTIAN & ANYA GERALDINE AKHIRNYA SPEAK UP.”

Dalam perbincangan tersebut, keduanya membahas makna mendalam di balik film Shutter, yang tak hanya menyoroti sisi menyeramkan, melainkan juga mengangkat isu pelecehan seksual di lingkungan kampus, tema yang jarang disentuh dalam film horor lokal.

Host acara, Sara Wijayanto, menilai film ini memiliki misi sosial yang penting.

“Film ini kan juga ngangkat isu pelecehan seksual di kampus ya. Ini pesannya sebenarnya bagus karena bisa jadi peringatan juga buat banyak orang,” ujar Sara.

Ia juga mengungkapkan bahwa tim produksi melakukan riset mendalam sebelum pembuatan film.

“Dari riset yang kita lakukan, mayoritas kekerasan terhadap perempuan, baik seksual maupun verbal justru banyak terjadi di dunia pendidikan, di kampus,” jelasnya.

Senada dengan Sara, Vino G. Bastian menjelaskan bahwa Shutter tidak hanya menjual ketakutan, tapi juga membawa pesan penting bagi masyarakat.

“Kalau gue baca dari 90-an kasus, sekitar 40-an sampai 50-an itu terjadinya di kampus. Film ini bukan cuma jualan horor, tapi juga cara kita bersuara, biar gak terjadi lagi hal-hal kayak gini di dunia pendidikan,” tegas Vino.

Ia berharap film ini dapat membuka mata publik terhadap fenomena pelecehan yang kerap tersembunyi di balik tembok institusi pendidikan.

Sementara itu, Anya Geraldine menilai film Shutter sangat relevan dengan realitas sosial yang banyak dialami perempuan.

“Kalau boleh balik ke topik pelecehan tadi ya, menurut aku Shutter versi Indonesia ini tuh ngangkat hal yang sangat relatable. Bukan cuma di kampus, tapi juga di tempat kerja atau lingkungan sehari-hari,” ujar Anya.

Baca Juga: Rumah Tangga Clara Shinta Retak, Silent Treatment dan Pisah Rumah Jadi Pemicu

Melansir dari JawaPos, dalam momen yang sama, Anya secara mengejutkan membagikan pengalaman pribadinya sebagai korban pelecehan seksual saat masih duduk di bangku SMP kelas 2 hingga 3.

Dengan suara bergetar, Anya menceritakan bagaimana ia pernah hampir menjadi korban pelecehan oleh tetangganya sendiri saat berada sendirian di rumah.

Aku tuh dulu di rumah sendirian karena mama kerja, pembantu lagi pulang kampung, adik lagi sekolah sama mbak ku yang satu lagi. Aku punya satu tetangga, tetanggaku ini kerja di rumah itu. Tapi dia bekerja disitu dengan anaknya dan istrinya yang juga kerja di situ. Terus aku tuh dulu punya kucing di rumah, kucingku nih suka nakal, suka keluar-keluar gitu,” kenangnya.

“Nah tiba-tiba pas aku udah pulang sekolah, lagi nyantai di kasur, aku tiduran pakai daster, ya terserah dong, kan dirumah nggak ada orang, terus tiba-tiba ada cowo, mas-mas yang penjaga itu yg kerja ditetangga, dia tiba-tiba buka pintu kamar aku. Padahal rumahku dikunci,” tambahnya.

Pelaku berdalih ingin mengembalikan kucing peliharaan Anya yang kabur, namun suasana berubah saat ia mulai mendekati sang artis muda.

Dia bilang, ‘Eh, sebenarnya aku mau ngomong lagi, sini deh aku bisikin’. Nah, pas udah kayak gitu tuh aku enggak tahu reflek gimana, aku teriak, ‘Keluar! Keluar!’ Aku teriak kencang banget,” ujar Anya.

Pelaku akhirnya panik dan kabur, sementara Anya menangis dan segera menghubungi ibunya. Sang ibu kemudian melapor ke RT setempat dan menghadirkan pelaku, istrinya, serta pihak keamanan kompleks untuk dimintai keterangan.

Dia bilang, ‘Saya juga enggak tahu saya ngapain, mungkin saya khilaf’. Tapi istrinya nggak percaya, dia bilang, ‘Nggak mungkin suami saya kayak gitu’,” ungkap Anya.

Baca Juga: Shireen Sungkar Panik! Anak Jatuh dari Tangga dan Terekam CCTV: Denger Teriakan…

Meski keluarga sempat mendorong agar kasus itu dilaporkan ke polisi, Anya mengaku memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum, karena mempertimbangkan nasib istri dan anak pelaku.

Aku mikir lagi, ni anaknya juga cewek lagi. Terus aku kayak mikir, yaudah gini aja deh, karena gue gak mau ni orang entar kenapa-kenapa, mungkin masuk penjara lalu anaknya dan istrinya hidupnya susah karena ini semua,” tambahnya.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |