EVAKUASI: Tim Rescue Disdamkarmat Kota Bekasi mengevakuasi M. Zaenal (52) yang terjatuh dari tangga saat memperbaiki speaker di Masjid Al Muhajirin, Perumahan Dukuh Zamrud, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, pada Selasa (19/8).
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tingkat kepercayaan publik terhadap layanan yang diselenggarakan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi begitu tinggi. Bila rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Damkar secara nasional berada di angka 90 persen, maka Disdamkarmat Kota Bekasi mencatat nilai lebih tinggi, yakni 94 persen.
Dari ribuan laporan yang masuk sepanjang 2025, mulai dari kebakaran hingga penyelamatan korban KDRT yang nyaris mengakhiri hidup, kinerja Damkar tetap mendapat respons positif. Namun, berbagai tantangan masih harus dikejar untuk menjaga citra tersebut.
“Kita di angka 94, tapi harus terus ditingkatkan lagi pelayanannya,” kata Kepala Disdamkarmat Kota Bekasi, Abi Hurairah, Kamis (11/12).
Salah satu evaluasi utama adalah kecepatan petugas tiba di lokasi kejadian. Standar Respon Time ditetapkan maksimal 15 menit setelah laporan diterima. Namun, Abi mengakui masih ada kasus yang membutuhkan waktu hingga 20 menit, terutama karena kondisi lalu lintas dan akses jalan.
Di Bekasi, belum semua kecamatan memiliki pos Damkar. Tiga wilayah—Bekasi Timur, Bekasi Barat, dan Pondok Melati—masih bergantung pada pos kecamatan lainnya.
“Dengan terbentuknya tiga sektor tersebut, kami yakin Respon Time bisa lebih cepat,” ujarnya. Pembangunan pos Damkar di Pondok Melati sudah diusulkan untuk 2026.
Evaluasi Sarana, SDM, dan Penanganan Hewan Liar
Selain itu, tempat penampungan hewan hasil evakuasi seperti ular, anjing, atau buaya juga masih terbatas. Selama ini Disdamkarmat bekerja sama dengan komunitas dan BKSDA untuk penanganannya, sebelum hewan dilepasliarkan di lokasi yang ditentukan Pemprov Jawa Barat.
Untuk peralatan rescue, kebutuhan masih belum terpenuhi sepenuhnya, meski tahun ini telah ada penambahan 20 unit Self Contained Breathing Apparatus (SCBA).
Dari sisi SDM, seluruh petugas disebut telah mengikuti Diklat Pemadaman 1, termasuk 111 personel yang dilatih tahun ini.
Abi optimistis pemerintah daerah terus melengkapi kebutuhan Damkar, namun tetap realistis memerhatikan kondisi APBD.
“Yang penting pelayanan tetap berjalan. Kita optimis sambil menyesuaikan kemampuan daerah,” katanya.
Sepanjang 2025, Disdamkarmat menerima 295 laporan kebakaran, mayoritas di rumah tinggal. Sementara laporan penyelamatan mencapai 2.522 kasus, naik 48 persen dari tahun sebelumnya.
“Ini salah satu indikator meningkatnya kepercayaan masyarakat,” kata Kabid Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi, Suhartono.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menegaskan perlunya pemerintah daerah memberi perhatian lebih kepada petugas Damkar, mengingat tingginya apresiasi publik berdasarkan survei Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan.
“Damkar ini andalan. Terus dijaga dan dibina, berikan motivasi kepada teman-teman Damkar,” ujar Tito melalui kanal YouTube Kemendagri.
Dengan meningkatnya kebutuhan layanan penyelamatan dan pemadaman, Damkar dituntut terus bergerak cepat, beradaptasi, dan menjaga standar pelayanan sebagai garda terdepan menghadapi situasi darurat. (sur)
Indeks kepuasan masyarakat Kota Bekasi: 94%
* Penyelamatan sepanjang tahun 2025 : 2.522 penyelamatan
- evakuasi hewan ; 1.719
- evaluasi cincin : 325
- pohon tumbang : 43
- lain-lain: 435
naik 48 persen dibanding tahun 2024
* Jumlah kejadian kebakaran sepanjang 2025 : 295 kejadian
- rumah : 115
- pabrik/gudang : 13
- gedung : 11
- swalayan/toko/warung : 45
- kendaraan : 17
- sampah/alang-alang : 12
- lain-lain : 82
(Data sampai 11 Desember 2025)
* Evaluasi Damkar :
– masih ada respon time lebih dari 15 menit
- Tiga kecamatan belum memiliki kantor sektor
- Kepadatan lalu lintas
– Peralatan dan perlengkapan masih kurang
- Tempat untuk menampung hewan hasil tangkapan
- Perlengkapan rescue dan pelindung petugas jumlahnya masih kurang

3 days ago
15

















































