BOTRAM Pemkab Bekasi Manifestasi Transformasi Pelayanan Publik

2 weeks ago 23

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pelayanan publik yang responsif dan dekat dengan masyarakat. Melalui kegiatan Berkolaborasi Terus Melayani (BOTRAM), ratusan warga antusias memanfaatkan berbagai layanan langsung yang digelar di Pasar Bersih Jababeka, Cikarang Timur.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Bekasi, Ida Farida, menyebut BOTRAM sebagai bukti nyata keberpihakan birokrasi terhadap kebutuhan warga.

BACA JUGA: Bupati Bekasi Bakal Surati Kementerian PU, Minta Bangun Jalur Penghubung Terdampak Jalan Tol di Setu

“BOTRAM ini bukan hanya sekadar program tahunan atau kegiatan seremonial, tapi manifestasi dari transformasi pelayanan publik yang kita cita-citakan. Kita ingin masyarakat merasakan langsung manfaat kehadiran pemerintah, tanpa harus jauh-jauh datang ke kantor pelayanan, tanpa proses yang berbelit,” ujar Pj Sekda saat meninjau langsung kegiatan.

BERBINCANG: Pj Sekda Kabupaten Bekasi, Ida Farida, berbincang dengan jajaran saat menghadiri kegiatan BOTRAM di Pasar Bersih Jababeka, Cikarang Timur. FOTO: DOKPIM

BOTRAM menghadirkan layanan lintas sektor dari berbagai perangkat daerah, mulai dari Disdukcapil, Bapenda, Dinas Sosial hingga layanan administrasi kematian. Konsep jemput bola ini dirancang agar pelayanan lebih kolaboratif dan menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.

Dalam kunjungannya, Pj Sekda secara tegas menyoroti pola waktu pelayanan yang masih terbatas di pagi hari. Ia menginstruksikan agar OPD, khususnya Disdukcapil, lebih fleksibel dalam menyusun waktu pelayanan BOTRAM agar tidak mengabaikan kebutuhan masyarakat yang datang di siang hari.

“Kita jangan terpaku pada jam pelayanan konvensional. Banyak masyarakat kita yang baru bisa datang siang hari setelah bekerja atau beraktivitas. Oleh karena itu, layanan harus tersedia hingga siang atau sore hari. Ini bukan soal waktu kerja ASN, tapi soal bagaimana kita benar-benar melayani rakyat,” tegasnya.

BERI LAYANAN: Petugas memberikan layanan kepada masyarakat saat kegiatan BOTRAM di Pasar Bersih Jababeka, Cikarang Timur. FOTO: DOKPIM

Tidak hanya urusan dokumen identitas, BOTRAM kini juga menghadirkan layanan pajak, pencatatan kematian, konsultasi sosial, bahkan pemeriksaan kesehatan dasar. Pj Sekda mengapresiasi pendekatan holistik ini sebagai langkah strategis untuk mempermudah akses warga terhadap pelayanan yang selama ini dianggap sulit atau terbatas.

“Masyarakat kita beragam kebutuhannya. Hari ini mereka bisa urus KTP, besok mungkin butuh mengurus akta kematian, atau ingin membayar pajak tapi aksesnya terbatas. BOTRAM memberikan solusi terintegrasi, satu pintu, satu tempat, satu waktu. Ini sangat membantu,” jelasnya.

Pelayanan kematian, misalnya, selama ini seringkali terlambat diurus karena proses yang rumit dan berlapis. Dengan BOTRAM, keluarga yang kehilangan anggota bisa langsung mendapatkan informasi, bimbingan, dan akses layanan dalam suasana yang lebih manusiawi dan terorganisir.

Lebih jauh, Pj Sekda menyampaikan harapannya agar program BOTRAM ke depan tidak lagi terlalu bergantung pada alokasi APBD. Ia menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai stakeholder, baik dari sektor swasta, BUMD, maupun lembaga masyarakat, agar kegiatan ini bisa terus berjalan tanpa membebani anggaran daerah.

“Semangat BOTRAM adalah kolaborasi. Maka sudah saatnya kita pikirkan model pembiayaan yang tidak 100 persen mengandalkan APBD. Kita libatkan stakeholder, CSR perusahaan, komunitas lokal, agar semangat gotong royong ini makin terasa. Pelayanan tetap jalan, anggaran daerah bisa fokus ke sektor lain,” jelasnya.

Menurutnya, inisiatif seperti BOTRAM seharusnya menjadi gerakan bersama lintas sektor, bukan hanya program OPD semata. Dengan memanfaatkan potensi daerah dan jejaring kolaboratif, pemerintah bisa menghadirkan layanan yang berkualitas tanpa membebani fiskal daerah secara berlebihan.

Antusiasme warga yang tinggi selama pelaksanaan BOTRAM menjadi indikator bahwa masyarakat sangat merindukan pelayanan yang dekat, cepat, dan tidak berbelit. Beberapa warga bahkan berharap agar program ini bisa rutin dilaksanakan, tidak hanya di wilayah perkotaan, tapi juga hingga ke desa dan pelosok.

Program BOTRAM di Pasar Bersih Jababeka ini sekaligus menegaskan pentingnya pasar dan pusat ekonomi rakyat sebagai titik strategis pelayanan. Selain mendekatkan pelayanan ke masyarakat, kehadiran BOTRAM di pasar juga mampu meningkatkan keramaian, sirkulasi ekonomi, dan interaksi sosial.

BOTRAM bukan sekadar program, tetapi simbol perubahan cara pemerintah melayani rakyatnya. Dari yang semula menunggu, kini menjemput. Dari yang dahulu birokratis, kini solutif. Dan dari yang terkotak-kotak, kini kolaboratif.

“BOTRAM adalah wajah baru pelayanan publik Kabupaten Bekasi. Saya ingin program ini menjadi inspirasi bagi semua OPD, bahwa melayani tidak butuh kemewahan, tapi kemauan dan kepedulian. Mari kita terus perbaiki, terus kolaborasi, dan terus hadir untuk masyarakat,” tutup Pj Sekda.(and/adv)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |