Bekasi Siap Terapkan Menu Makan Bergizi Gratis, Telur Ayam dan Daun Kelor Pengganti Susu

1 month ago 35

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bukan daerah sentra sapi perah, telur ayam dan daun kelor kemungkinan akan ada di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bekasi.

Ya, Badan Gizi Nasional akan menjadikan daun kelor dan telur ayam sebagai bahan alternatif bahan makanan pengganti susu. Program pemerintahan Prabowo – Gibran ini bakal diimplementasikan secara bertahap awal mulai pekan depan, Senin (6/1).
Pemerintah memang belum merinci daerah mana yang akan mengawali program MBG tersebut. Kota Bekasi sendiri belum menerima informasi apakah MBG akan diimplementasikan kepada siswa di tahap awal ini.

“Sampai dengan saat ini kita belum ada informasi,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana, Kamis (31/12).

Selain itu, pihaknya juga belum menerima informasi detail lainnya terkait dengan apa menu yang nanti akan disiapkan jika MBG diimplementasikan di Kita Bekasi.

Catatan Radar Bekasi, pertengahan 2024 lalu Kota Bekasi pernah menjadi lokasi uji coba MBG selama satu bulan, berlangsung di tiga Sekolah Dasar (SD) di wilayah Bekasi Utara. Saat itu, menu yang diberikan kepada siswa seharga Rp15 ribu, terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur buncis, pepaya, dan susu yang dipesan dari pelaku UMKM sekitar sekolah.

Senada, sekolah swasta di Kota Bekasi juga belum menerima informasi terkait dengan MBG tersebut. Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi mendukung kebijakan pemerintahan yang akan mulai dijalankan awal tahun 2025 ini.

Dalam pelaksanaannya Sekretaris BMPS Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly memberi catatan tentang pendistribusiannya, dimulai dari pendistribusiannya sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Berikutnya terkait dengan penyedia makanan hingga skema pengawasannya. Pengawasan yang dimaksud oleh Ayung terkait dengan jaminan higienis hingga kehalalan.

“Asupan makanan yang dimakan anak itu kan berbanding lurus dengan tingkat intelegensi anak, kalau tidak makan makanan yang bergizi bagaimana pola pikirnya akan berkembang. Secara program kita mendukung,” ucapnya.

BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2024/12/04/pemkab-bekasi-tak-siapkan-anggaran-program-makan-bergizi-gratis-2025/

Berkenaan dengan menu, ia tidak banyak berkomentar lantaran belum mendapatkan sosialisasi dari pemerintah. Namun, ia meminta agar menu yang disajikan tidak kalah enak dan bergizi dengan menu makan yang selama ini disediakan oleh orang tua.

“Jangan sampai nanti mohon maaf pemerintah menyiapkan tetapi ada orang tua yang boleh dikatakan memberikan lebih dari itu. Sehingga kan tidak tepat, anaknya tidak mau makan, ini perlu kajian yang sangat mendalam,” ungkapnya.

Kajian mendalam juga perlu dilakukan terkait dengan selera menu makanan yang berbeda-beda pada setiap anak. Seperti telur kata Ayung, ada berbagai jenis olehan telur ayam yang berpengaruh pada selera anak.

Beberapa sekolah swasta kata dia, telah membuat pola untuk memenuhi makanan bergizi bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan mengatur menu yang bisa disiapkan oleh orangtua.

Beberapa sekolah di tingkat SMP dan SMA juga disebut mengatur menu makanan hingga jajanan yang ada di kantin sekolah.”Itu kan sebenarnya upaya-upaya supaya anak itu mendapatkan makanan yang bergizi, tidak asal jajan,” tambahnya.

Beberapa informasi terkait dengan MBG telah disampaikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) mulai dari alokasi anggaran, jumlah sasaran, hingga bahan alternatif pengganti susu yang tak semua peserta menerimanya.

Penyaluran susu dalam menu MBG tersebut akan diprioritaskan ke daerah sentra sapi perah. Telur dan daun kelor disebut bisa menggantikan kebutuhan protein dana kalsium yang terkandung pada susu.

“Susu itu akan diberikan di daerah-daerah yang memang di situ daerah peternakan. Kalau bukan di daerah peternakan, tidak usah dipaksakan,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana di Jakarta belum lama ini.

Kota Bekasi sendiri dikenal bukan sebagai daerah penghasil bahan pangan, termasuk penghasil susu sapi. Hampir seluruh bahan pangan didatangkan daerah daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kota Bekasi.

Ahli Gizi UGM, Toto Sudargo menyampaikan bahwa pihaknya memang menyarankan pemerintah agar bahan makanan disiapkan di daerah masing-masing. Seperti di wilayah NTT, ikan dan daun kelor bisa menjadi bahan makanan lantaran banyak di hasilkan di daerah tersebut.

“Sehingga dana itu tidak habis untuk transport bahan pangan,” katanya.

Untuk Bekasi kata Toto, bahan makanan MBG bisa didapat dengan mudah dari daerah sekitar untuk sayur mayur, buah, hingga telur dan daging ayam.

“Di daerah sekitar itu untuk buah dan sayuran itu luar biasa. Lalu protein hewani seperti telur dan daging ayam,” ungkapnya.

Terkait dengan telur ayam dan daun kelor sebagai pengganti susu, ia menjelaskan bahwa bahan makanan yang ada dalam menu MBG harus saling melengkapi kandungan protein nabati dan hewani, hingga karbohidrat terlepas dalam bentuk apapun. Karena itu dibutuhkan ahli gizi di setiap daerah untuk mengkombinasikan setiap bahan makanan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa susu mengandung protein hewani yang mudah dicerna oleh tubuh, dengan kandungan 5-6 gram protein. Kandungan protein nabati bisa dipenuhi dari bahan makanan lain berupa sayur mayur.

Daun kelor baik dikonsumsi lantaran mengandung protein nabati, banyak mengandung provitamin A dan vitamin C. Sementara telur ayam digunakan untuk memenuhi protein nabati, satu butir telur mengandung protein 7,3 gram.

“Yang penting saling melengkapi. Jadi tidak usah berpikir apa itu bentuknya, tapi saling melengkapi itu yang paling baik,” tambahnya.

Satu lagi yang penting kata Toto, diperlukan kreatifitas dalam mengolah bahan makanan menjadi berbagai macam jenis olahan yang enak dimakan bagi siswa. (sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |