Beranda Berita Utama Banjir di Kota Bekasi Timbulkan Kerugian Sektor Pendidikan Capai Rp23,5 Miliar

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dunia pendidikan di Kota Bekasi ikut terhantam dampak banjir besar yang terjadi pada pekan lalu (4/3) lalu. Ratusan sekolah dari jenjang TK hingga SMP mengalami kerusakan, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai Rp23,5 miliar. Sementara itu, anggaran tanggap darurat yang diajukan pemerintah kota baru mencapai Rp3,6 miliar.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana, mengungkapkan bahwa sarana dan prasarana sekolah yang rusak mencakup meja, kursi, lemari, serta alat elektronik yang berada di lantai dasar sekolah-sekolah terdampak.
“Kita sudah mengajukan dana tanggap darurat sebesar Rp3,6 miliar, yang diprioritaskan untuk pengadaan meubelair, peralatan elektronik, dan buku pelajaran,” ujar Warsim, Rabu (12/3).
BACA JUGA: Membahayakan, Lurah Bojong Menteng Desak Galian Kabel Optik Ditutup Rapi
Kendati demikian, jumlah anggaran tersebut masih jauh dari total estimasi kerugian. Artinya, proses pemulihan penuh dipastikan akan berlangsung lama, mengingat banyak fasilitas yang harus diganti atau diperbaiki secara bertahap.
Siswa SDN Jatirasa 3 terlihat riang usai menerima bantuan
Meski diterjang banjir, Pemkot Bekasi memastikan seluruh sekolah terdampak telah kembali beroperasi sejak Senin (10/3). Proses pembersihan dilakukan secara masif dengan melibatkan guru, staf sekolah, serta dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat), serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA).
BACA JUGA: Mahasiswi Tewas Terlindas Truk Boks di Jalan Ratna Jatiasih, Begini Kronologinya
“Alhamdulillah, tanggal 10 semua sekolah yang terdampak sudah bisa kembali belajar,” kata Warsim.
Sejumlah bantuan telah dikucurkan oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Selain itu, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi turut menyalurkan perlengkapan belajar bagi anak-anak yang kehilangan alat tulis akibat banjir.
“Kami mencatat ada 180 anak di SD Jatirasa 3 yang kebutuhan pembelajarannya terganggu. Kami berikan bantuan berupa buku, pulpen, pensil, dan penghapus, meskipun jumlahnya terbatas,” ungkap Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian.
Ia juga menyoroti kebutuhan lain yang masih mendesak, seperti seragam sekolah yang rusak akibat banjir. “Pendidikan adalah hak dasar anak. Kami harap lebih banyak pihak bisa ikut berkontribusi untuk memastikan mereka tetap bisa belajar dengan layak,” tegasnya.
Dengan angka kerugian yang begitu besar dan dana yang masih jauh dari cukup, proses pemulihan pendidikan di Kota Bekasi masih menjadi pekerjaan rumah besar. Tanpa intervensi lebih lanjut dari pemerintah pusat maupun dukungan dari berbagai elemen masyarakat, banyak sekolah dan siswa yang akan terus berjuang dengan keterbatasan fasilitas dalam beberapa bulan ke depan.(sur)