Beranda Cikarang Bahasa Inggris Wajib di SD Mulai 2027, DPRD Desak Pemda Persiapan Matang
Hasan Basri
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Wacana penerapan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa kelas 3 hingga 6 sekolah dasar (SD) mulai 2027 perlu dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah daerah.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Hasan Basri, menegaskan perlunya kebijakan turunan yang jelas, terutama terkait jam pelajaran dan sarana pembelajaran.
Menurutnya, jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, otomatis akan terjadi penyesuaian pada struktur jam belajar dan fasilitas pendukung di sekolah.
“Kalau menjadi mapel wajib, berarti jam pelajaran juga harus ditambah. Idealnya, bukan hanya teori tapi juga praktik seperti percakapan sehari-hari,” ujar Gus Hasan sapaannya.
Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, lingkungan belajar juga harus disiapkan dengan baik. Berdasarkan pengalamannya, banyak siswa yang belajar Bahasa Inggris sejak SD hingga SMA, namun tetap kesulitan berbicara karena tidak berada di lingkungan yang mendukung.
“Banyak anak sudah belajar bahasa Inggris dari SD hingga SMA, tapi tetap kesulitan berbicara. Itu karena lingkungan tidak mendukung. Belajar bahasa butuh ekosistem,” katanya, sembari menyinggung pengalamannya belajar di Kampung Inggris Pare, Kediri.
Hasan menilai, masih ada waktu sekitar dua tahun sebelum kebijakan ini resmi diberlakukan. Karena itu, pemerintah daerah perlu menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung agar kebijakan tersebut tidak berjalan setengah hati.
“Tanda-tanda tantangan sudah tampak di depan mata. Kekurangan guru, keterbatasan pelatihan, ketimpangan antar sekolah, dan belum jelasnya mekanisme rekrutmen menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah,” katanya.
Ia menambahkan, Bahasa Inggris bukan sekadar pelajaran di sekolah, tetapi gerbang menuju dunia global. Namun, tanpa kesiapan guru, kurikulum yang matang, dan dukungan pemerintah, gerbang itu bisa saja tertutup rapat.
“Waktu terus berjalan, dan Bekasi kini berdiri di persimpangan antara kesiapan dan ketertinggalan. Pertanyaannya, dalam waktu satu tahun ini, apakah Bekasi mampu membuktikan bahwa mereka siap berbicara dalam bahasa dunia?,” ungkapnya. (pra)

2 weeks ago
33

















































