Beranda Berita Utama Anak Korban Pembunuhan di Cibarusah Sudah Lapor Kehilangan Ibunya ke Polsek Serangbaru sejak 2022

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Edi Rianto (31), anak dari AM (51), korban pembunuhan oleh S (44), sudah melaporkan kehilangan ibunya ke Polsek Serangbaru sejak 2022. Namun, laporan tersebut tidak membuahkan hasil.
Edi mengungkapkan hal itu pada Rabu (5/2) di lokasi ditemukannya kerangka manusia yang diduga jenazah ibunya di dalam septic tank pekarangan rumah tersangka di Kampung Cikoronjo Desa Sindangmulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi.
Ia menceritakan awal mulanya sang ibunda menghilang tanpa kabar pada 2022. Diakuinya, sang ibu merupakan warga Perumahan Kota Serang Baru (KSB) Desa Sukaragam Kecamatan Serangbaru Kabupaten Bekasi.
Setelah diselidiki, ternyata ibunya yang merupakan warga Perumahan Kota Serang Baru (KSB) Desa Sukaragam Kecamatan Serangbaru Kabupaten Bekasi, bertemu oleh pelaku.
“Awalnya pergi mendadak. Itu ketemu sama orang ini (pelaku). Ketemuan, tanpa sepengetahuan saya. Dari situ enggak ada kabar lagi,” ucap Edi.
Edi mengatakan, ibunya telah menjalin rumah tangga dengan tersangka selama empat tahun. Selama mencari keberadaan ibunya, Edi sering mengunjungi rumah tersangka, namun selalu pulang tanpa hasil. Bahkan ia sempat diusir oleh istri pertama tersangka.
“Pihak istri (pertama,red) pelaku bilangnya pelaku kerjanya di Karawang. Saya tiap ke sini tidak dibukakan pintu, saya minta info tentang ibu, karena baju dan dokumen ibu masih ada di sini,” tambahnya.
Edi mengaku telah melaporkan kehilangan ibunya ke Polsek Serangbaru beberapa tahun lalu, namun laporan tersebut tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
Ketika berita pembunuhan oleh S mulai ramai di media sosial, Edi mendatangi Polsek Cibarusah dan menceritakan tentang hilangnya ibunya kepada petugas kepolisian.
“Ya langsung lihat di medsos, sebelum ada fotonya dia (pelaku), masih samar-samar. Oh ini orangnya, langsung saya samperin ke Polsek Cibarusah. Saya diinterogasi sama anggota lain, pelaku mengaku, (ibu) dibunuh,” terangnya.
Sebelum menghilang, Edi menyebut bahwa ibunya sempat bercerita tentang masalah surat rumah yang digadaikan oleh pelaku. Ia juga mengatakan bahwa pelaku kerap mengonsumsi minuman keras, berjudi, dan menggadaikan kendaraan sepeda motor.
“Waktu itu, masalah surat rumah yang digadaikan. Pelaku juga sering melakukan KDRT. Sejak itu, saya tinggal bersama ibu dan pernah mengusir pelaku, karena saya yakin dia bukan orang baik,” ungkap Edi.
Hal serupa diungkapkan oleh Hendrik, teman tersangka. Menurutnya, tersangka dikenal arogan dan sering menyepelekan teman-temannya, seperti meminjam barang dan menggadaikannya.
“Dia suka nyepelein dan ngegampangin, minjem Hp orang terus digadein, suka minjem motor orang suka digadein. Kelilit utang dah, dia ngutang sama sana-sini,” tuturnya. (ris)