5 Topik Pembicaraan yang Sebaiknya Tidak Dibahas saat Momen Lebaran

2 days ago 8

Beranda Lifestyle 5 Topik Pembicaraan yang Sebaiknya Tidak Dibahas saat Momen Lebaran

Ilustrasi kumpul keluarga saat momen Lebaran. Foto: freepik

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Momen Lebaran adalah saat yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Keluarga besar berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati hidangan khas Lebaran. Namun, di tengah kebersamaan yang hangat ini, ada baiknya kita tetap menjaga kenyamanan suasana dengan menghindari pembahasan topik-topik yang sensitif. 

Beberapa hal, seperti pertanyaan seputar status pernikahan, pekerjaan, atau masalah pribadi lainnya, bisa saja membuat sebagian orang merasa tidak nyaman.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga etika dalam berbicara dan memastikan bahwa obrolan yang berlangsung tetap menyenangkan serta mempererat hubungan, bukan sebaliknya. 

Berikut adalah lima topik yang sebaiknya tidak dibahas saat kumpul Lebaran:

1.Merendahkan Aktivitas atau Pekerjaan Orang Lain

Saat bertemu, biasanya ada pertanyaan tentang pekerjaan atau aktivitas terbaru. Namun, berhati-hatilah dalam menanggapinya. Mengomentari pekerjaan seseorang dengan nada merendahkan seperti, “Lulusan universitas negeri kok kerjanya cuma di sini?” atau “Lulusan sarjana kok masih nyari-nyari kerja?” bisa melukai perasaan orang tersebut. 

Tidak semua orang memiliki perjalanan karier yang mulus, dan komentar negatif hanya akan menambah beban mereka. Sebagai gantinya, lebih baik memberikan semangat dan doa agar mereka dapat mencapai kesuksesan yang diinginkan.

Baca Juga: 6 Tradisi Malam Takbiran Idul Fitri di Dunia

2.Jumlah Anak atau Kehamilan

Pertanyaan seperti “Kapan punya anak?” atau “Kenapa belum nambah anak lagi?” adalah hal yang sangat sensitif. Keputusan mengenai jumlah anak atau kapan memiliki anak adalah urusan pribadi yang tidak perlu dicampuri. Setiap keluarga memiliki pertimbangan sendiri yang mungkin tidak diketahui orang lain.

Jika topik ini muncul, sebaiknya segera alihkan pembicaraan ke hal yang lebih netral untuk menghindari ketidaknyamanan.

3.Status Hubungan

Menanyakan status hubungan seseorang juga bisa menjadi hal yang mengganggu, terutama bagi mereka yang masih lajang atau mengalami permasalahan dalam hubungan mereka. Pertanyaan seperti “Kapan menikah?” atau “Sudah punya pacar belum?” bisa membuat seseorang merasa tertekan. Sebaiknya, hindari membahas hal ini dan fokuslah pada topik yang lebih umum seperti hobi atau pengalaman baru mereka.

4.Mengomentari Fisik Seseorang

Sering kali, obrolan dimulai dengan komentar tentang penampilan, seperti “Kok sekarang tambah gemuk?” atau “Kamu makin hitam ya?”. Meskipun terkesan sebagai candaan, komentar seperti ini bisa membuat seseorang merasa tidak percaya diri atau bahkan sedih.

Tidak semua orang memiliki kondisi yang sama, dan ada banyak faktor yang memengaruhi perubahan fisik seseorang. Oleh karena itu, lebih baik menghindari topik ini dan menggantinya dengan pujian yang lebih positif seperti “Kamu terlihat sehat dan bahagia!”.

5.Ranah Politik atau SARA

Dalam satu keluarga besar, pasti ada beragam latar belakang dan pandangan politik atau kepercayaan. Membahas politik atau isu-isu SARA sering kali menimbulkan perdebatan yang tidak perlu.

Untuk menjaga keharmonisan suasana, sebaiknya hindari diskusi yang bisa memicu konflik. Lebih baik membicarakan hal-hal yang menyenangkan, seperti rencana liburan atau kenangan masa kecil bersama.

Lebaran adalah waktu yang berharga untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga ucapan dan memilih topik pembicaraan yang tidak menyinggung perasaan orang lain.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |