5 Jenis Penyakit yang Rentan Muncul Setelah Lebaran dan Pencegahannya

2 days ago 12

Ilustrasi makan-makanan yang dapat memicu beberapa penyakit setelah Lebaran. Foto: freepik

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Hari Raya Idul Fitri, yang tahun ini jatuh pada tanggal 31 Maret 2025, merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, Idul Fitri menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan, dan menikmati berbagai hidangan khas Lebaran. 

Masakan seperti opor ayam, rendang, ketupat, sambal goreng, dan kue-kue Lebaran menjadi sajian wajib di meja makan, memperkaya suasana hangat di tengah keluarga.

Namun, meskipun makan dan menikmati hidangan Lebaran menjadi bagian penting dari perayaan, ada beberapa hal yang perlu diingat agar perayaan tidak berakhir dengan masalah kesehatan. 

Penyakit yang rentan terjadi antara lain radang tenggorokan, bahkan meningkatnya kadar gula darah yang dapat memicu diabetes.

Baca Juga: 5 Buah Paling Bagus dan Banyak Manfaat Menurut dr. Tirta

Berikut 5 penyakit yang rentan muncul setelah Lebaran:

Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan atau faringitis adalah peradangan pada area tenggorokan yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat menelan. Pada saat Lebaran, penyakit ini sering muncul akibat konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, atau pedas dalam jumlah berlebihan.  

Untuk mencegah radang tenggorokan pasca-Lebaran, Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti:  

– Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan.  

– Menghindari paparan asap rokok.  

– Menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin.  

– Memastikan asupan cairan yang cukup untuk menjaga kelembapan tenggorokan.  

– Membatasi konsumsi makanan atau minuman berkafein yang dapat menyebabkan tenggorokan kering.

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah melebihi batas normal (120/80 mmHg), dan kondisi ini rentan terjadi setelah Lebaran karena konsumsi makanan yang tinggi lemak dan garam secara berlebihan. Hipertensi dapat menimbulkan risiko komplikasi serius, seperti gangguan ginjal, stroke, dan gagal jantung, sehingga penting untuk menjaga pola makan dan membatasi konsumsi makanan berlemak dan asin.

Penyakit Asam Urat

Asam urat adalah gangguan yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat pada sendi, yang dapat menyebabkan peradangan dan rasa nyeri. Penyakit ini cenderung kambuh setelah Lebaran karena konsumsi berlebihan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti kacang tanah, melinjo, dan jeroan. Oleh karena itu, penting untuk membatasi makanan tersebut agar tidak memperburuk kondisi asam urat.

Baca Juga: Sederet Makanan Penyebab Kolesterol Jahat yang Harus Diwaspadai

Kolesterol Tinggi

Konsumsi makanan berlemak yang tidak terkontrol saat Lebaran, seperti gorengan, santan, dan jeroan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kadar kolesterol tinggi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan porsi makanan yang mengandung lemak selama perayaan Lebaran.

Diabetes

Selama Lebaran, konsumsi makanan manis yang mengandung gula tinggi sering kali meningkat, yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat berisiko menimbulkan diabetes. Oleh karena itu, bagi yang memiliki riwayat diabetes atau rentan terhadapnya, sebaiknya membatasi konsumsi makanan manis agar kadar gula darah tetap terjaga.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan setelah Lebaran:

-Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum sekitar 2 liter air putih per hari.

-Konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin.

-Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin agar sistem pencernaan tetap nyaman.

-Kurangi asupan makanan berlemak serta yang tinggi gula untuk menjaga keseimbangan nutrisi.

-Tidur yang cukup agar tubuh bisa beristirahat dengan baik.

-Lakukan olahraga secara rutin untuk menjaga kebugaran tubuh. (ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |