Beranda Berita Utama Waspada DBD! 1.095 Kasus di Kota Bekasi, Lima Warga Meninggal

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penularan demam berdarah dengue (DBD) masih terus terjadi di wilayah Kota Bekasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, sejak Januari hingga pekan terakhir Mei 2025 tercatat sebanyak 1.095 kasus DBD, lima di antaranya meninggal dunia.
Ketua RT 02/11 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Maulana dan para kader di lingkungan tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Ia dan warga di lingkungan tidak segan untuk melakukan sesuatu jika mendapati wadah berisi genangan air.
Membuang air dan mengubur wadah kaleng bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti. Terlebih, setelah mendapat informasi salah satu warga terjangkit DBD.
“Kemarin memang ada yang kena dua Minggu yang lalu warga saya. Alhamdulillah sekarang sudah sehat, hanya tiga hari di rumah sakit,” katanya, Senin (26/5).
Kerja bakti membersihkan lingkungan dilakukan setidaknya satu atau dua bulan sekali, sesekali kerjasama dilakukan serentak dikoordinir oleh pengurus RW setempat.
Selebihnya, ia dan para kader mengedukasi warga untuk menjaga kebersihan mulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing.Pemantauan jentik ke rumah-rumah warga juga dilakukan.
“Saya juga kan ada grup warga juga, kita saling mengingatkan di grup warga bersama dengan kader posyandu,” tambahnya.
Sampai dengan 23 Mei kemarin, terdapat seribu lebih kasus DBD di Kota Bekasi, tersebar di 12 kecamatan. Diantara ribuan kasus tersebut, lima diantaranya meninggal dunia.
“Kasus dari Januari sampai dengan 23 Mei 2025 berjumlah 1.095 kasus,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Vevie Herawati.
Jumlah kasus ini memang lebih sedikit dibandingkan 2024 lalu, dimana sampai dengan bulan Mei terdapat 2.648 kasus DBD di Kota Bekasi. Sedangkan kasus kematian pada tahun 2024 periode Januari sampai dengan awal Mei dalam catatan Radar Bekasi sebanyak 19 kasus.
Demam berdarah sepanjang tahun ini menjangkit warga berbagai usia, dimana ada 11 kasus pada usia dibawah 1 tahun, 63 kasus pada usia 1-4 tahun, 308 kasus pada usia 5-14 tahun, 537 kasus pada usia 15-44 tahun, dan 176 kasus pada usia diatas 44 tahun.
Lebih lanjut, Vevie menyampaikan bahwa Dinkes kota Bekasi telah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi DBD. Diantaranya dengan mendistribusikan Larvasida, Insektisida, dan alat untuk mendeteksi virus Dengue dalam tubuh atau Rapid Diagnostic Test (RDT) DBD.
Upaya lain yang telah dilakukan adalah dengan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat, serta membuat kebijakan kewaspadaan kasus Dengue.
Guna mencegah kasus DBD di lingkungan, ia meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
“Seperti menguras dan menutup tempat penampungan air. Membuang barang yang menjadi tempat perindukan nyamuk seperti botol bekas, galon, ban bekas, dan pot bunga, serta tidak membiarkan baju-baju tergantung,” ungkapnya. (sur)