Wali Murid Diminta Hadir Langsung Ambil Rapor, Tanpa Bawa Apa-Apa  

2 months ago 40

Beranda Pendidikan Wali Murid Diminta Hadir Langsung Ambil Rapor, Tanpa Bawa Apa-Apa  

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SDN Jatiluhur II Kota Bekasi saat mengikuti aktivitas di lingkungan sekolah. FOTO: DEWI WARDAH/RADAR BEKASI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pihak sekolah mengimbau para wali kelas untuk tidak meminta apapun dari orangtua atau wali murid saat proses pengambilan rapor yang akan berlangsung pada 25–26 Juni 2025.

Imbauan ini bertujuan menjaga transparansi serta mencegah potensi terjadinya pungutan liar (pungli) atau gratifikasi. Dengan demikian wali murid cukup datang bersama anak tanpa perlu membawa apapun selain keperluan pribadi.

Kepala SDN Jatiluhur 1 Kota Bekasi, Nasan, menjelaskan bahwa tujuan utama pengambilan rapor agar orangtua mengetahui perkembangan akademik anak serta dapat berdiskusi langsung dengan wali kelas.

“Ini merupakan momentum orangtua untuk mengetahui perkembangan akademik anak sekaligus bisa berdiskusi dengan wali kelas,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Nasan berharap para orangtua dapat hadir secara langsung dan tidak mewakilkan proses pengambilan rapor kepada pihak lain.

“Sebenarnya waktu pengambilan rapor ini tidak butuh waktu lama, sehingga orangtua siswa bisa menyempatkan waktu luang untuk mengetahui perkembangan anaknya dan momen dalam menyampaikan informasi mengenai perkembangan siswa secara objektif dan transparan di sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 29 Kota Bekasi, Nining, menyampaikan hal serupa. Ia menganjurkan agar orangtua hadir secara langsung saat pengambilan rapor.

“Kami sudah umumkan melalui grup masing-masing kelas, agar orangtua bisa hadir secara langsung untuk mengambil rapor dan menyampaikan perkembangan akademik dan nonakademik siswa serta memberikan arahan untuk perbaikan di masa depan,” ucap Nining.

Menurutnya, ketika orangtua mendapat penjelasan langsung dari wali kelas, mereka dapat lebih memahami potensi dan kebutuhan anak, sehingga bisa mendukung pengembangan bakat masing-masing anak secara optimal.

“Perkembangan akademik anak juga perlu dukungan orangtua dan lebih tahu akan kemampuan anak ketika dijelaskan oleh masing-masing wali kelas,” tandas Nining. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |