Siswa SMAN 2 Cibitung Adukan Dugaan Pungli di Sekolahnya ke Bro Ron

1 month ago 52

Beranda Berita Utama Siswa SMAN 2 Cibitung Adukan Dugaan Pungli di Sekolahnya ke Bro Ron

DUGAAN PUNGLI: Kondisi halaman sekolah SMAN 2 Cibitung yang belum rapi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang siswa SMAN 2 Cibitung yang identitasnya belum diketahui mengadukan dugaan pungutan liar (pungli) di sekolahnya ke politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ronald A Sinaga alias Bro Ron melalui direct message (dm) Instagram.

Oleh Ronald, percakapannya dengan siswa tersebut diunggah ke Instagram melalui akun @brorond hingga kemudian viral. Dalam unggahannya, Ronald membagikan tangkapan layar percakapan dengan pelapor melalui dm.

Dalam unggahan tersebut, pelapor mengungkapkan bahwa setiap siswa diwajibkan membayar uang antara Rp1 juta hingga Rp2 juta.

Uang yang terkumpul, menurut pelapor, akan digunakan oleh komite sekolah untuk pembuatan pagar, namun hingga saat ini proyek tersebut belum terealisasi.

Pada tahun ajaran ini, uang tersebut disebutkan akan digunakan untuk pengurukan halaman sekolah.

“Saya selaku siswa SMA tersebut telah menjadi korban dugaan pungli. Tak hanya saya, 600 orangtua pelajar pun terkena imbasnya,” kata siswa tersebut, dikutip Kamis (6/12).

Siswa tersebut menjelaskan bahwa permintaan uang ini bermula saat orangtua siswa diundang untuk hadir dalam pertemuan dengan komite sekolah. Pada pertemuan tersebut, orangtua diminta untuk mengisi nominal uang yang akan diberikan kepada pihak sekolah.

BACA JUGA: Laporkan Pungli di Sekolah Tanpa Takut  

“Saya selaku siswa merasa dirugikan, padahal negeri mana mungkin uang tanah pagar serta bangunan lain menggunakan uang siswa,” kata siswa tersebut.

Sebelum melapor ke Bro Ron, siswa tersebut mengaku telah mencoba mengadukan dugaan pungli ini melalui layanan pengaduan “Lapor Mas Wapres” yang dibuka oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Namun, nomor WhatsApp layanan tersebut tidak aktif sehingga akhirnya ia mengadu kepada Ronald.

Siswa tersebut terpaksa mengadu karena tidak diizinkan mengikuti ujian di sekolah jika tidak membayar.

“Masalahnya kalau enggak bayar, enggak dikasih kertas ulangan, bang. Gimana mau maju Indonsia emas,” kata siswa tersebut. (oke)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |