Sekolah Rakyat bagi Warga Miskin Dibuka Juli, tanpa Tunggu Gedung Baru

2 days ago 10

Beranda Metropolis Sekolah Rakyat bagi Warga Miskin Dibuka Juli, tanpa Tunggu Gedung Baru

TINJAU: Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono (tengah) bersama Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari meninjau lokasi Sekolah Rakyat di Sentra Pangudi Luhur Kemensos, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (3/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kementerian Sosial akan meluncurkan program Sekolah Rakyat pada Juli 2025 sebagai upaya nyata menghadirkan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Indonesia.

Sebanyak 100 titik sekolah disiapkan di seluruh Indonesia, memanfaatkan aset-aset milik Kemensos.

Dari informasi yang dirangkum redaksi Radar Bekasi, Sekolah Rakyat akan berbasis asrama dengan fasilitas lengkap, mulai dari ruang belajar, pemondokan, hingga pembinaan karakter.

Sentra milik Kemensos yang selama ini digunakan untuk layanan sosial kini direvitalisasi untuk menyambut siswa baru.

“Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar sekolah dibuka tahun ini tanpa menunggu pembangunan gedung baru. Karena itu, kita manfaatkan fasilitas Kemensos yang ada, yang kini sedang dibenahi,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat meninjau Sentra Pangudi Luhur Kota Bekasi, Selasa (3/6).

BACA JUGA: Persiapan Sekolah Rakyat di Bekasi Dikebut

Revitalisasi meliputi pengecatan ruang kelas, perbaikan plafon, dan penataan fasilitas sanitasi. Di Sentra Pangudi Luhur, Kemensos akan membuka sembilan rombongan belajar jenjang SMA, masing-masing berisi 20 siswa. Total 180 siswa dari keluarga miskin akan mulai sekolah pada Juli mendatang.

Menurut Agus, Sekolah Rakyat tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga pembentukan karakter, keagamaan, serta keterampilan vokasional agar siswa siap bekerja setelah lulus.

“Anak-anak dari keluarga miskin harus punya karakter kuat dan keterampilan. Kalau tidak lanjut kuliah pun, mereka bisa langsung kerja bantu keluarga,” ujarnya.

Kota Bekasi menjadi salah satu prioritas lokasi karena tingginya angka putus sekolah pada jenjang SMA. Program ini disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing.

BACA JUGA: Sekolah Rakyat di Bekasi untuk Anak Miskin Masih Perlu Tambahan Sarana Prasarana  

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M. Qodari menilai Sekolah Rakyat sebagai wujud nyata kehadiran negara bagi warga termarjinalkan. Ia menegaskan, fasilitas Kemensos layak digunakan untuk mendukung program ini, sembari menunggu pembangunan sekolah permanen oleh Kementerian PUPR.

“Kami lihat langsung. Fasilitas di Pangudi Luhur sangat representatif. Ini bentuk keberpihakan negara kepada rakyat kecil,” kata Qodari.

Ia juga menyebut program ini sebagai model kolaborasi lintas kementerian antara Kemensos, Kemendikbud, Kemenag, dan PUPR. KSP akan terus mengawal pelaksanaan agar berjalan sesuai visi Presiden.

“Progresnya di Bekasi bahkan lebih cepat dari target. Kalau ada hambatan, KSP siap turun tangan,” tandasnya. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |