Beranda Politik Proyek Jembatan Suaib Setia Asih Bikin Macet, Anggota DPRD Jabar Siqom Turun Tangan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Qomariyah, meradang usai menerima banyak keluhan dari masyarakat Tarumajaya perihal proyek pembangunan jembatan Suaib.
Pasalnya, proyek jembatan yang berlokasi di Kelurahan Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi itu jadi penyebab kemacetan panjang setiap hari. Mendapati keluhan dari warga, perempuan yang akrab disapa Siqom ini melakukan peninjauan ke lokasi proyek, Rabu (18/6).
Jembatan Suaib yang berada di Jalan Raya Tanah Tinggi ini menjadi jalur utama menuju Jakarta. Dimana, setiap hari ribuan kendaraan roda dua maupun empat lalu lalang di jalan tersebut. Ditambah tidak ada informasi jalan alternatif bagi para pengendara.
“Hari ini saya melakukan peninjauan ke lokasi pembuatan jembatan yang berada di wilayah Kelurahan Setia Asih, Tarumajaya. Peninjauan ini karena banyaknya keluhan dari masyarakat yang disampaikan ke saya, mengenai proyek pembuatan jembatan yang membuat kemacetan,” ujar Siqom, usai meninjau langsung proyek jembatan.
Di lokasi, Komandan Emak-Emak Bekasi Mandiri itu mendapati pengerjaan proyek yang belum berjalan maksimal. Padahal jembatan sudah dibongkar sejak 1 Juni 2025. Berdasarkan papan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang terpampang di lokasi, waktu pelaksanaan selama 120 hari kerja yang dimulai pada 20 Februari 2025, dan ditarget selesai 19 Juni 2025. Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tahun 2025 sebesar Rp1.497.884.160.
Oleh karena itu, Politikus Partai NasDem ini meminta agar ada penjelasan secara gamblang dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi perihal proyek tersebut. Siqom mengaku akan bersurat kepada Pemkab Bekasi untuk meminta agar pengerjaan proyek jembatan yang berada di wilayahnya itu segera diselesaikan.
“Ya, saya akan bersurat ke pemerintah daerah untuk meminta agar pengerjaannya bisa segera dilakukan, agar bisa segera selesai. Harusnya sebelum membongkar jembatan, disiapkan dulu jalan alternatif bagi pengendara karena ini jalur utama, jangan sampai banyak masyarakat yang terdampak seperti sekarang, karena setiap harinya ribuan kendaraan melintas,” ucapnya.
Guna mengurai kemacetan, dirinya akan membuat jembatan alternatif dengan menggandeng pihak pengembang Perumahaan Mutiara Gading City. Menurutnya, jembatan tersebut akan difungsikan sebagai jalur pengalihan arus lalu lintas, terutama bagi kendaraan roda dua dan empat selama pembangunan Jembatan Suaib berlangsung.
“Ini sudah menjadi kewajiban saya sebagai warga Setia Asih, agar para pengendara yang setiap hari melintas lebih nyaman. Alhamdulillah, pihak ISPI merespons cepat usulan ini, sehingga terjalin kolaborasi bersama,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembangunan Jembatan pada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, H. Amin, menjelaskan pengerjaan proyek Jembatan Suaib ini memang ada keterlambatan. Menurutnya, keterlambatan sudah diketahui oleh pihak pelaksana, Bina Marga, kelurahan, kecamatan, dan pengembang perumahaan, karena sudah ada rapat bersama di kantor Kelurahan Setia Asih.
“Intinya kenapa kita terlambat, karena aksesnya tidak bisa untuk alat berat maupun mobilisasi bahan material. Maka dari itu bukan salah dari pelaksana, tapi karena kondisi Kabupaten Bekasi di bulan-bulan ini ada konstruksi jembatan dan jalan. Jadi ada penambahan waktu satu setengah bulan sampai dua bulan,” katanya.
Dirinya menegaskan, pembuatan jalan alternatif tidak boleh berdekatan dengan lokasi pengerjaan, karena sangat berbahaya untuk keselamatan pengendara yang melintas. Mengingat akan ada alat berat dalam pengerjaan jembatan tersebut. “Intinya area kerja harus steril, minimal itu 5 sampai 7 meter dari lokasi pengerjaan. Boleh buat jalan alternatif, tapi jangan sampai di bawah 5 meter jarak dengan lokasi pengerjaan” ungkapnya. (adv/pra)