Perang Iran vs Israel Memburuk, Indonesia Evakuasi WNI dari Iran

1 week ago 19

Beranda Internasional Perang Iran vs Israel Memburuk, Indonesia Evakuasi WNI dari Iran

Menteri Luar Negeri Sugiono meminta WNI di Iran segera dievakuasi imbas eskalasi perang Iran vs Israel.Foto: ist.

RADARBEKASI.ID, JAKARTA –   Pemerintah Indonesia resmi mengambil langkah untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran. Menyusul meningkatnya tensi ketegangan konflik antara Israel dan Iran.

Kebijakan ini diambil setelah status di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran dinaikkan menjadi Siaga I, sebagai bentuk respons atas eskalasi konflik yang membahayakan keselamatan WNI.

“Kementerian Luar Negeri dan KBRI Tehran, juga menyiapkan langkah-langkah evakuasi,” ujar Sugiono dalam pernyataan resminya, Kamis (19/6/2025).

BACA JUGA: 100 Rudal Iran Bombardir Israel, Iron Dome Jebol

Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan, kondisi 386 WNI di Iran sudah memasuki situasi yang mengkhawatirkan. Ia menyebut serangan-serangan yang terjadi tak hanya menargetkan militer Iran, tetapi mulai menyasar warga sipil sehingga membuat keberadaan WNI semakin berisiko.

Menlu segera menginstruksikan peningkatan level kesiagaan di KBRI Teheran dari Siaga II ke Siaga I.

Langkah ini diiringi dengan upaya persiapan evakuasi yang mulai dijalankan untuk menyelamatkan seluruh WNI di wilayah tersebut.

“Saya memutuskan untuk meningkatkan kesiagaan di KBRI Tehran, Iran dari level 2 ke level 1 berkenaan dengan eskalasi konflik yang terjadi,” ungkap Sugiono.

Sugiono menambahkan, sejak dua hari lalu pihaknya telah mengarahkan jajaran di Kementerian Luar Negeri serta KBRI Teheran untuk menyusun assesmen terhadap berbagai skenario evakuasi. Koordinasi juga dilakukan dengan negara-negara tetangga Iran untuk membuka jalur keluar jika proses evakuasi dilakukan secara darurat.

“Kami juga sudah berkomunikasi dengan negara tetangga Iran, memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya karena situasi juga semakin tidak menguntungkan,” jelasnya.

Sebelumnya, ketegangan antara Iran dan Israel memuncak setelah serangan udara besar-besaran dilancarkan Israel ke wilayah Iran pada 13 Juni lalu. Serangan itu menyasar instalasi strategis milik Iran, termasuk fasilitas nuklir dan ilmuwan yang terkait dengan program tersebut.

Sebagai balasan, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengerahkan rudal balistik ke Tel Aviv yang menjadi bagian dari respons militer terhadap serangan Israel.

Aksi saling balas ini terus berlanjut hingga Rabu (18/6/2025) dan memperparah situasi keamanan di wilayah tersebut.

Menurut laporan media Iran yang dikutip Anadolu, jumlah korban tewas akibat gempuran Israel telah mencapai 585 jiwa. Selain itu, lebih dari 1.300 orang mengalami luka-luka sejak serangan pertama terjadi pada Jumat pekan lalu.

Sementara itu, pihak Israel melaporkan bahwa mereka telah mengevakuasi sekitar 3.800 warga negaranya akibat serangan dari Iran. Dalam peristiwa tersebut, 24 warga Israel tewas dan sebanyak 804 lainnya luka-luka. (cr1)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |