1 day ago
24
Beranda Cikarang Penanganan Pergerakan Tanah di Desa Sukamahi Cikarang bakal Libatkan Perusahaan
RUSAK: Rumah warga rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Tembong Gunung RT 011 RW 006 Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat. FOTO: ANDI MARDANI/RADAR BEKASI
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penanganan pergerakan tanah di Kampung Tembong Gunung RT 011 RW 006 Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat bakal melibatkan perusahaan.
Pasalnya, sejak bencana longsor terjadi pada awal bulan Ramadan lalu, belum ada penanganan yang signifikan di lokasi tersebut.
“Kami sebenarnya berharap ada bantuan supaya tidak longsor lagi. Memang sempat ada bantuan, tapi sifatnya belum permanen,” kata Ruslam (45), salahsatu warga terdampak yang rumahnya roboh, saat ditemui pada Senin (2/6).
BACA JUGA: Tanah Bergerak di Desa Sukamahi Cikarang, Delapan Rumah Rusak
Dari delapan rumah yang terdampak pergerakan tanah, rumah Ruslam menjadi satu-satunya yang tidak lagi bisa ditempati. Untuk sementara waktu, ia tinggal di rumah kontrakan yang difasilitasi oleh Kepala Desa Sukamahi.
Menurut Ruslam, upaya penanganan sementara memang telah dilakukan, seperti pemasangan beronjong oleh pihak swasta dan bantuan dari pemerintah desa. Namun, ia menilai langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi potensi bencana serupa di kemudian hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menyebutkan bahwa penanganan pergerakan tanah di wilayah Desa Sukamahi memerlukan perencanaan yang matang.
BACA JUGA: Stadion Wibawa Mukti Diperbaiki Kementerian PU
“Kami sudah lakukan pembahasan. Memang perlu ada perencanaan, sebab hal tersebut untuk kepentingan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Didik Setiadi, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan melibatkan tiga perusahaan dalam penanganan tersebut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)
“Rencananya besok (hari ini, red) kami akan menggelar rapat koordinasi bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta mengundang tiga perusahaan untuk bersama-sama mencari solusi atas pergerakan tanah di Cikarang Pusat,” jelasnya. (and)
