Beranda Cikarang Pelamar Kerja Job Fair Pemkab Bekasi Menanti Panggilan Perusahaan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah pelamar kerja pada Job Fair bertajuk Bekasi Pasti Kerja Expo menanti panggilan dari perusahaan yang mereka lamar. Mereka sudah menyerahkan berkas melalui tautan digital atau QR Code yang dibagikan saat acara yang digelar Pemkab Bekasi, Selasa (27/5) lalu tersebut.
Salahsatu pencaker, Siti Fadillah (19) mengaku belum mendapat kabar dari perusahaan mana pun. Saat datang ke Job Fair, dia berharap bisa langsung mengikuti wawancara di lokasi, namun kenyataannya berbeda.
“Saya kira bisa langsung interview, ternyata cuma dapat QR Code, di dalam pun tetap desak-desakan,” ujar Siti, Senin (2/6).
BACA JUGA: Kericuhan Job Fair Pemkab Bekasi Potret Banyaknya Pengangguran, Ini Saran Legislator
Sudah tiga bulan Siti menganggur. Ia pun mengaku makin sulit mencari kerja tanpa melalui jalur calo atau orang dalam.
“Ya saya udah melamar kerja dimana-mana. Tapi di Bekasi itu rata-rata sekarang pakai calo, pakai uang, pakai orang dalam, pakai yayasan, sulit cari kerja tuh. Jadi yang jalur murni itu jarang, susah,” katanya.
Hal serupa dialami Susi (17), warga Desa Nagasari, Kecamatan Serangbaru. Lulusan SMKN 1 Cibarusah jurusan Teknik Pendingin ini juga mengikuti Job Fair dan melamar ke dua perusahaan besar di Kabupaten Bekasi, yakni PT Mayora dan PT Mattel Indonesia.
BACA JUGA: Perhimpunan HRD Bekasi: Job Fair Harus Melihat Kondisi Perusahaan
“Sampai saat ini belum ada panggilan kerja,” terang Susi.
Saat Job Fair, Susi datang ke lokasi sejak pukul 06.00 WIB bersama teman-teman satu angkatan. Begitu berhasil masuk ke gedung, Susi langsung mengunjungi stan dua perusahaan yang dituju.
“Datang jam 6 ikut antre, cuma saya masuk abis zuhur pas sepi,” katanya.
Sementara itu, Eko Yulianto (24), pencari kerja asal Karangbahagia, juga membagikan pengalamannya. Ia berdesak-desakan demi bisa masuk ke dalam gedung dan memotret beberapa QR Code lowongan kerja yang sesuai dengan kualifikasinya.
Namun saat sampai rumah sekitar pukul 13.00 WIB, ia gagal mengunggah berkas karena sistem menolak.
BACA JUGA: Job Fair Pemkab Bekasi Ricuh, Sesama Pencaker Adu Jotos hingga Sesak Napas
Meski gagal unggah sebagian berkas, Eko tetap mencoba melamar ke perusahaan yang menerima pelamar dengan batas usia maksimal 25 tahun. Dengan pengalaman kerja di industri, ia yakin punya peluang di antara 64 perusahaan yang ikut dalam Job Fair.
“Ada bisa satu, yaudah setelahnya habis itu, kagak bisa keburu jam 4 ditutup linknya,” sambungnya.
Eko, yang sudah putus kontrak kerja sejak November 2024, juga mengeluhkan minimnya transparansi rekrutmen kerja. Ia berharap Job Fair yang digelar Pemkab Bekasi tidak hanya memberi akses melamar, tetapi juga menyediakan wawancara langsung di tempat.
“Iya soalnya juga keterangannya di pamplet kan bisa interview di situ katanya, ya pas sampe sana tuh ga sesuai ekspetasi, cuma QR Code doang,” kesalnya.
Ia berharap Pemkab Bekasi bisa memperbaiki skema Job Fair, termasuk memberantas praktik calo kerja yang menjanjikan bisa memasukkan pelamar ke perusahaan. (ris)