Lulusan Pesantren di Bekasi Punya Peluang Besar Lanjutkan ke Perguruan Tinggi

1 week ago 22

Beranda Pendidikan Lulusan Pesantren di Bekasi Punya Peluang Besar Lanjutkan ke Perguruan Tinggi

ILUSTRASI: Para santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Nurul Ummah Bojongsari Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, mengikuti kegiatan di lingkungan pesantren. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Para lulusan pondok pesantren (ponpes) memiliki peluang besar untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN), swasta, maupun universitas internasional.

Peluang ini terbuka melalui berbagai jalur, seperti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) maupun program beasiswa.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi, Ismail Anwar, hampir 60 persen lulusan ponpes di Kota Bekasi saat ini melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Lulusan pesantren bisa mendaftar melalui UM-PTKIN dan program beasiswa untuk masuk ke PTKIN,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Ismail menambahkan, lulusan pesantren juga dapat mendaftar ke PTN mana saja, termasuk universitas besar seperti Universitas Gadjah Mada (UGM). “Banyak universitas Islam, seperti UIN, IAIN, dan kampus swasta Islami, yang menerima lulusan pesantren,” terangnya.

Selain UM-PTKIN atau jalur prestasi, para santri juga bisa memperoleh beasiswa, baik melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun Baznas.

“Banyak PTN maupun universitas swasta menawarkan beasiswa melalui jalur KIP atau Baznas. Ada juga jalur prestasi maupun KIP,” jelasnya.

Ismail menjelaskan bahwa lulusan pesantren juga memiliki peluang untuk studi ke luar negeri.

“Mereka bisa mendaftar ke sekolah kedinasan dengan menyiapkan dokumen yang diperlukan. Program ini diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) untuk santri berprestasi, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

Ia juga menyebut Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memiliki jalur khusus untuk santri yang ingin melanjutkan studi S2 atau S3.

“Beberapa lembaga swasta, seperti Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, serta pesantren besar seperti Gontor dan Sidogiri, juga menyediakan program beasiswa bagi alumni mereka,” tambah Ismail.

Menurut Ismail, lulusan pesantren memiliki karakter dan akhlak yang kuat, menjadi modal untuk sukses di dunia perkuliahan.

“Mereka memiliki kecerdasan spiritual yang mumpuni, menjadi nilai tambah di perkuliahan, dan memiliki kualifikasi yang diakui di dalam maupun luar negeri,” tandasnya.

Sementara itu, sekitar 40 persen lulusan memilih untuk bekerja atau membangun usaha secara mandiri. “Sekitar 40 persen memilih lanjut bekerja atau membuka usaha sendiri,” ungkapnya.

Beberapa santri juga biasanya ditawarkan untuk mempraktikkan ilmu yang didapat selama satu tahun sebelum melanjutkan perguruan tinggi.

“Biasanya ada MoU dari awal agar lulusan bisa menjadi pengajar atau badal guru, mempraktikkan ilmu yang diperoleh sebelum pulang atau kuliah,” jelasnya.

Dengan demikian, lulusan pondok pesantren, khususnya tingkat Madrasah Aliyah, memiliki banyak pilihan: melanjutkan pendidikan, bekerja, atau membuka usaha sendiri.

“Kita sudah membekali mereka sejak menempuh pendidikan di pondok pesantren, sehingga setelah lulus mereka bisa menentukan pilihan masing-masing,” pungkas Ismail. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |