Beranda Berita Utama Krisis Guru di Kota Bekasi, Kabid PTK: Gandeng UNJ Cari 500 Guru Volunteer
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi resmi menandatangani kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk mengatasi krisis guru di Kota Patriot yang mencapai 2.600 orang. Kerjasama ini menargetkan 500 guru volunteer untuk mengajar di sekolah-sekolah negeri di Kota Bekasi.
Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Kabid PTK) Dinas Pendidikan Kota Bekasi Wijayanti mengungkapkan, salah satu faktor kerjasama dengan kampus UNJ untuk mencari guru volunteer lantaran keterbatasan anggaran untuk mengatasi krisis guru. Solusi jangka pendeknya membuka peluang bagi volunteer dari mahasiswa UNJ untuk membantu memenuhi kebutuhan tenaga pendidik.
“Iya, sementara kita juga tidak mempunyai anggaran yang cukup, untuk belanja pegawai dalam artian belanja barang dan jasa. Solusi jangka pendek kita adalah membuka peluang untuk mahasiswa-mahasiswa magang sebagai guru volunteer di sekolah-sekolah di Kota Bekasi,” ungkap Kabid PTK Disdik Kota Bekasi Wijayanti kepada Radarbekasi.id, Selasa (22/4/2025).
BACA JUGA: 330 Guru di Kota Bekasi Pensiun Tahun Ini, Kekurangan Tenaga Pengajar Semakin Bertambah
Wijayanti menuturkan hal yang yang mendasari perekrutan tenaga pendidik dari UNJ lantaran kampus tersebut sedang fokus melakukan pengabdian masyarakat di Kota Bekasi.
Alasan lain, imbuh Wijayanti, UNJ dipilih karena merupakan kampus yang besar dengan jurusan keguruan yang lengkap.
“Karena mereka juga lagi fokus di Kota Bekasi untuk melakukan pengabdian masyarakatnya. Selain kerjasama dengan guru, mereka juga yang menawarkan, model-model sekolah laboratorium pelajaran yang mereka terapkan. Ya sudah untuk yang pertama kita lakukan di UNJ dan UNJ juga kan merupakan kampus yang besar juga untuk keguruannya itu banyak dan jurusannya lengkap,” papar Wijayanti.
Sebelum penandatanganan kerjasama ini, Wijiyanti mengklaim Pemkot Bekasi sudah berkomunikasi dan berkirim surat k sejumlah perguruan tinggi swasta yang ada di Kota Bekasi, seperti Universitas Islam 45 (Unisma) dan Universitas Bhayangkara Bekasi, tetapi hingga saat ini masih belum mendapat komunikasi lebih lanjut.
“Itu di akhir tahun 2023 untuk menjajaki adanya kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi dan sekitarnya. Tapi memang sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya bagaimana,” ungkapnya.
Wijayanti menambahkan, kerja sama pemenuhan kekosongan guru di sekolah-sekolah negeri Kota Bekasi saat ini memang baru dimulai dengan (UNJ). Pihaknya juga berencana menggandeng lebih banyak perguruan tinggi untuk turut berpartisipasi dalam mengatasi kekurangan tenaga pengajar di Kota Patriot.
Wijayanti berharap UNJ dapat mengirim setidaknya 500 orang untuk disebar pada jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Walaupun begitu ia menyadari program ini bersifat sukarela, dan tidak dapat memaksakan banyaknya jumlah partisipasi mahasiswa, sehingga tetap membuka peluang seluas-luasnya bagi yang bersedia bergabung.
“Kami sih berharap ebih dari 500 ya, Jadi targetnya itu kalau bisa sih sebanyak mungkin. Tapi kan ya itu tadi itu kan sifatnya volunteer kami tidak bisa memaksa,” pungkasnya. (cr1)