Ketua KPAD Kota Bekasi Ungkap Penculikan Remaja di Bantargebang Masuk Kasus “Sexual Grooming”

2 weeks ago 23

Beranda Berita Utama Ketua KPAD Kota Bekasi Ungkap Penculikan Remaja di Bantargebang Masuk Kasus "Sexual Grooming"

Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi mengungkap dugaan kuat adanya sexual grooming dalam kasus penculikan dan dugaan rudapaksa terhadap remaja putri berinisial D (16) di Ciketing Udik, Bantargebang.

Kondisi psikologis korban yang memiliki hambatan komunikasi membuatnya lebih rentan dipengaruhi pelaku.

Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, mengatakan pola relasi antara pelaku dan korban sejak perkenalan pertama sudah menunjukkan adanya indikasi manipulatif.

“Sebenarnya itu masuk ke dalam kasus sexual grooming. Dimana dia kenalan di tempat polder Ciketing Udik, mungkin di situ ada manipulasi atau bujuk rayu. Dimana sebenarnya anak tersebut mungkin belum bisa membedakan apakah itu orang jahat atau orang baik,” ujar Novrian, Minggu (16/11).

Menurutnya, minimnya pemahaman korban soal interaksi sosial membuat pelaku lebih mudah menjebak dan mengendalikan. Hal ini diperparah oleh kurangnya informasi pencegahan yang diterima korban dari lingkungan terdekat.

“Ketika dia tidak dapat informasi bagaimana pencegahan, dia akan mudah sekali dimanipulasi. Nah, di situlah pentingnya supporting system dari orang tua ya. Agar bisa menciptakan ruang-ruang diskusi terkait dunia digital maupun dunia luar,” jelasnya.

Novrian mengatakan anak perlu dikenalkan sejak dini mengenai karakter orang asing dan cara menghadapi potensi ancaman.

“Bagaimana karakter atau modelnya, cara mereka menghadapi orang-orang jahat itu seperti apa. Ini sangat penting ketika ketemu orang yang belum dikenal bagaimana harus bersikap,” ucapnya.

BACA JUGA: Anggota DPRD Kota Bekasi Anton Tegaskan Komitmen Kawal Sampai Tuntas Kasus Penculikan Remaja 

KPAD saat ini masih mendalami tahapan manipulasi yang dialami korban dan telah melibatkan tenaga psikolog.

“Kalau yang di kasus sexual grooming ini kami masih terus mendalami ya prosesnya. Kami juga akan libatkan psikolog,” kata Novrian.

Pendampingan intensif juga dilakukan terhadap keluarga korban untuk menelusuri faktor kerentanan yang membuat korban mudah terpengaruh.

“Kami dari KPAD dengan dinas-dinas terkait juga ya akan terus mendampingi. Kami juga akan melihat hubungan anak sama Ibu seperti apa, latar belakang kenapa akhirnya anak ini bisa mudah dimanipulasi, itu juga jadi satu temuan buat kami sebenarnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya menunggu hasil sinkronisasi keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepolisian.

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi peran masyarakat dan media sosial yang membantu mempercepat temuan korban.

“Saya mengapresiasi masyarakat hari ini, salah satunya adalah peran media sosial, sisi positif dari sosial media sehingga informasi cepat sekali tersebar. Dimana ada orang hilang, dan masyarakat akhirnya mendeteksi hasil temuan ini,” kata Novrian. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |