Beranda Metropolis Gerakan "Masdarling" Jadi Gaya Hidup Baru di Pondok Gede
Camat Pondok Gede, Zainal Abidin Syah. FOTO: ISTIMEWA
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kesadaran menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kini bukan sekadar imbauan. Di Kecamatan Pondok Gede, gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan (Masdarling) telah menjadi gaya hidup baru yang menular di kalangan warga.
Inovasi ini lahir dari gagasan pemerintah kecamatan sebagai bentuk Smart Government, yang menempatkan warga sebagai penggerak utama perubahan.
“Masdarling bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan warga,” ujar Camat Pondok Gede, Zainal Abidin Syah, Selasa (28/10).
Gerakan yang dimulai pada 2024 ini hadir melalui berbagai program seperti K3 (Kebersihan, Keindahan, Ketertiban), penghijauan, hingga pembentukan bank sampah di hampir seluruh RW. Kampanye dilakukan melalui media digital dan tokoh masyarakat agar gerakan ini benar-benar menyentuh kehidupan warga sehari-hari.
Hasilnya terlihat nyata. Hampir di setiap RW kini memiliki bank sampah aktif, diiringi kegiatan sedekah sampah setiap pekan. Volume sampah terpilah yang berhasil dikelola mencapai 7 ton, sementara pengumpulan minyak jelantah sudah mencapai 144 liter. Gerakan bersih-bersih yang dulu hanya dilakukan insidental kini berubah menjadi program terencana dan berkelanjutan.
Tak hanya berdampak pada lingkungan, Masdarling juga menghidupkan semangat gotong royong lintas unsur—mulai dari pemerintah kota, kecamatan, kelurahan, akademisi, komunitas, hingga media. Bahkan, program penghijauan di tiap kelurahan berhasil membawa Pondok Gede meraih Juara 1 Lomba Taman Tingkat Kota Bekasi 2025.
“Bina Lindung di Kelurahan Jaticempaka menggunakan teknologi ramah lingkungan. Kami ingin sinergi ini memperkuat ekosistem Bersih, Sehat, Indah, Aman, dan Rapi—atau Bersinar,” jelas Zainal.
Lebih dari sekadar inovasi, Masdarling membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil warga. Salah satu contohnya datang dari Ali, warga RW 01 Kelurahan Jati Cempaka, yang kini menikmati manfaat ekonomi dari Bank Sampah Maju (BSM).
“Alhamdulillah, dengan adanya bank sampah, ibadah dapat, cuan dapat, lingkungan bersih, dan kesehatan pun terjaga,” katanya sambil tersenyum.
Saldo tabungan sampah milik Ali kini mencapai lebih dari Rp1 juta, hasil dari partisipasinya memilah dan menabung sampah. Ia bahkan sempat mencairkan sebagian tabungannya untuk kebutuhan keluarga.
Masdarling kini bukan sekadar program pemerintah, melainkan gerakan kolektif warga Pondok Gede yang membuktikan: menjaga lingkungan bisa dilakukan dengan cerdas, kolaboratif, dan berdaya guna.(sur)

1 week ago
20
















































