Faskes di Kota Bekasi Siaga menyusul Peningkatan Kasus Covid-19 di Asia

3 months ago 86

Beranda Berita Utama Faskes di Kota Bekasi Siaga menyusul Peningkatan Kasus Covid-19 di Asia

ILUSTRASI: Warga berjalan melintas di depan Puskesmas Karang Kitri, Margahayu, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. FOTO: DOKUMEN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Bekasi dipastikan dalam kondisi siaga menyusul surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia.

Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah menindaklanjuti Surat Edaran Kemenkes Nomor SR.03.01/C/1422/2025 yang menyerukan kewaspadaan nasional terhadap potensi lonjakan kasus.

“Kami sudah berkoordinasi dan Dinas Kesehatan tengah mempersiapkan langkah antisipatif,” ujar Harris, Senin (2/6).

BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemkot Bekasi Siapkan Skenario Penanganan

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menegaskan masyarakat tidak perlu panik. Ia menyebutkan, meski sejumlah negara tetangga mencatat kenaikan kasus, tingkat transmisi di Indonesia masih tergolong rendah.

Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama pada masa peralihan musim.

“Imunitas bisa turun saat cuaca tidak menentu. PHBS menjadi kunci pencegahan, termasuk bagi yang sedang flu atau batuk agar memakai masker saat di luar rumah,” katanya.

BACA JUGA: Kota Bekasi Masih Aman Lonjakan Covid-19, Dinkes Imbau Warga Tingkatkan PHBS

Satia memastikan kesiapan seluruh faskes di Kota Bekasi, termasuk rumah sakit dan puskesmas, dalam menghadapi kemungkinan peningkatan kasus.

“Ruang isolasi tersedia dan seluruh fasilitas siaga, termasuk untuk potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular lainnya,” tambahnya.

Kemenkes mencatat varian dominan yang menyebar di Asia saat ini antara lain XEC dan JN.1 (Thailand), LF.7 dan NB.1.8 (Singapura), serta MB.1.1 yang menjadi varian dominan di Indonesia. Meski begitu, tren kasus di Tanah Air justru menurun, dari 28 kasus konfirmasi pada pekan ke-19 menjadi tiga kasus pada pekan ke-20, dengan positivity rate sebesar 0,59 persen.

Pemkot Bekasi berharap masyarakat tetap waspada namun tidak panik, dan terus mempraktikkan perilaku hidup sehat sebagai langkah pertahanan utama. (sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |