EIGER Dukung Ekspedisi Indonesia Big Wall Expedition, Menuju Tebing Tertinggi dan Paling Berbahaya di Dunia

2 months ago 42

Beranda Metropolis EIGER Dukung Ekspedisi Indonesia Big Wall Expedition, Menuju Tebing Tertinggi dan Paling Berbahaya di Dunia

Enam orang pemanjat tebing profesional Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Big Wall Expedition (IBEX) foto bersama saat berada di bandara. FOTO: EIGER INDONESIA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bendera Merah Putih sudah dibawa dari Tanah Air, siap diterbangkan dan dikibarkan di tebing tertinggi dan paling berbahaya di dunia. Misi inilah yang sedang diusung oleh enam orang pemanjat tebing profesional Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Big Wall Expedition (IBEX).

Minggu, 13 Juli 2025 tim IBEX terbang menuju Pakistan untuk kibarkan Merah Putih di Puncak Nameless Tower atau sering disebut sebagai Trango Tower, bagian dari Pegunungan Karakoram, wilayah Gilgit-Baltistan, Pakistan.

Trango Tower secara keseluruhan menjulang setinggi 6.286 mdpl, menjadi tebing pemanjatan paling berbahaya di dunia dengan kombinasi ketinggian, elevasi rute, cuaca ekstrem dan curamnya bebatuan yang dipanjat.

Tim Ekspedisi Merah Putih Trango Tower 2025 (EMPTT) akan melalui jalur pemanjatan terberat yang bernama Eternal Flame, para pemanjat profesional ini akan berjuang memanjat tebing sepanjang 1.100 meter secara vertikal.

Ekspedisi dimulai sejak keberangkatan pada 13-14 Juli 2025 dan memulai pendakian trekking menuju basecamp pada 17 Juli hingga 19 Juli 2025. Kemudian dilanjutkan pemanjatan tebing ekstrem yang akan berlangsung pada 25 Juli sampai 10 Agustus 2025 pada titik awal pemanjatan dengan oksigen sangat tipis di atas 5.000 mdpl. Puncaknya, tim IBEX akan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di titik tertinggi Trango Tower sebagai hadiah untuk HUT RI yang ke-80.

EIGER Adventure brand penyedia perlengkapan luar ruang yang juga memiliki sejarah panjang dalam dunia pemanjatan di Indonesia, menjadi salah satu pendukung dalam ekspedisi ini.

“EIGER Adventure mendukung penuh ekspedisi luar biasa ini. Ekspedisi yang menurut kami menjadi salah satu kebanggaan bagi para pejuang panjat tebing Indonesia.  Berbagai tantangan mulai dari cuaca ekstrem, tingkat kesulitan, ketinggian Trango Tower di atas 6.000 mdpl, dan medan pemanjatan yang sangat terjal telah membawa panjat tebing di Indonesia bukan hanya sebatas olahraga, tapi juga penghormatan bagi sejarah panjat tebing di negeri ini,” ungkap Chief Operating Officer EIGER, Mario Pratama, dalam keterangannya.

Trango Tower

Tantangan Cuaca Ekstrem 

Sejak tiba di titik permulaan ekspedisi, tim IBEX diperkirakan bakal menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Mulai dari suhu siang hari berkisar antara minus 4 derajat hingga 7 derajat celcius, dan akan terjun bebas di bawah titik beku ketika malam hari. Kondisi diperparah dengan adanya curah hujan yang tinggi di Pakistan, ditambah pencairan gletser yang membuat jalur pemanjatan Trango Tower semakin berbahaya.

Ketua IBEX sekaligus ketua EMPTT 2025 Freden Sembiring mengatakan, enam orang pemanjat profesional dari IBEX telah dibekali dengan kemampuan vertical rescue dan evakuasi di medan terjal untuk mengantisipasi tantangan berbahaya di kondisi darurat.

“Semua persiapan ekspedisi Trango Tower ini telah sampai titik matangnya. Setiap anggota pun bisa memimpin evakuasi di medan terjal apabila terjadi kejadian emergency. Kami telah menyiapkan latihan fisik dan mental selama dua tahun demi kesuksesan ekspedisi ini,” ungkap Freden.

Ekspedisi Merah Putih Trango Tower (EMPTT) 2025 yang didukung oleh EIGER Adventure bakal menjadikan Merah Putih sebagai kibaran pertama bendera dari negara Asia yang berhasil memanjat jalur Eternal Flame menuju puncak Trango Tower.

“Sampai hari ini, hanya segelintir pemanjat dari Eropa yang berhasil menembus rute tersulit Nameless Tower di kompleks Trango Tower, wilayah utara Pegunungan Karakoram, Gilgit-Baltistan, Pakistan. Ini bukan hanya untuk IBEX, tapi untuk negeri tercinta ini, Indonesia. Panjat tebing menjadi bagian hidup kami, oleh karena itu sepanjang hidup, kami akan terus memanjat tebing,” pungkas Freden. (*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |