RADARBEKASI.ID, BEKASI – BisKita Trans Wibawa Mukti resmi memulai tahap uji coba pada Minggu (1/12). Layanan ini melintasi rute sepanjang 40 kilometer pulang-pergi dengan 50 titik pemberhentian mulai dari Stasiun Kereta Api Cikarang hingga Stasiun LRT Jatimulya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, R Yana Suyatna, menjelaskan bahwa selama uji coba tersedia 15 unit bus, termasuk satu unit cadangan.
BACA JUGA: Rute BisKita di Kabupaten Bekasi Harus Tepat Sasaran
Setiap bus memiliki kapasitas 50 penumpang dan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB.
“Rute yang ditempuh Bus Trans Wibawa Mukti sepanjang 40 kilometer pulang-pergi dengan jumlah halte atau pemberhentian bus sebanyak 50 titik. Jarak antar kendaraan (headway) selama 12 menit dengan waktu tempuh pulang-pergi 163 menit,” kata Yana, Minggu (1/12).
Angkutan umum massal dengan skema buy the service (BTS) ini berlangsung sampai akhir Desember 2024. Selama masa uji coba, penumpang dapat menikmati layanan dengan tarif Rp0 atau gratis.
“Setiap pemberhentian ada marka merah bertuliskan BTS. Tidak semua titik pemberhentian memiliki halte. Sebagian besar pada titik pemberhentian, tidak ada fasilitas tempat duduk dan bangku bagi para calon penumpang,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menyebut kehadiran BisKita Trans Wibawa Mukti sebagai langkah strategis Pemkab Bekasi untuk meningkatkan kenyamanan transportasi umum.
“Tentu masyarakat akan memilih alat transportasi yang mendukung mobilitas mereka, baik untuk ke kantor maupun sekolah. Mereka pasti menginginkan transportasi massal yang representatif, dan inilah jawabannya,” ujar Dedy.
“Ke depannya, jika transportasi ini sudah menjadi kebutuhan dan kebiasaan masyarakat karena aman dan nyaman,” tambahnya.
BACA JUGA: BisKita dan Elf K-01 Berbenturan Rute, Pemkab Bekasi Diminta Diskusi dengan Pengusaha
Selain itu, Dedy optimistis layanan ini mampu mengurangi kemacetan di jalur Pantura serta mendorong mobilitas warga yang berdampak langsung pada perekonomian. Ia memastikan BisKita Trans Wibawa Mukti tidak akan mengganggu operasional angkutan umum lain yang memiliki rute serupa.
“Kita sudah mensosialisasikan. Ini kan baru awal ya, diharapkan semua angkutan terintegrasi. Ada yang kita hier nanti sebagai sopir atau operatornya atau sebagainya. Mungkin secara bertahap. Kita sudah melakukan komunikasi intensif,” tandasnya. (ris)