Akses Warga Menuju Kawasan EJIP Cikarang Mengkhawatirkan

1 month ago 40

Beranda Berita Utama Akses Warga Menuju Kawasan EJIP Cikarang Mengkhawatirkan

MELINTAS: Warga melintasi jembatan bambu di atas saluran sungai yang terendam di Kampung Cicadas Desa Sukaresmi Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi. FOTO: ANDI MARDANI/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Akses warga Kampung Cicadas Desa Sukaresmi Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, menuju kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) kini dalam kondisi mengkhawatirkan. Terutama bagi mereka yang bekerja di perusahaan di kawasan tersebut.

Beberapa hari terakhir, warga terpaksa melintasi jembatan darurat dari bambu di atas aliran sungai yang terendam saat berangkat dan pulang kerja. Saat melintasi jembatan, warga harus menggulung celana untuk menghindari basah.

Jembatan yang memiliki lebar satu meter dan panjang 20 meter ini terendam karena permukaannya terlalu rendah dan berada lebih rendah dari tanggul sungai.

Akibatnya, saat hujan turun dan air sungai meluap, jembatan pun terendam. Jembatan ini menjadi satu-satunya akses terdekat menuju kawasan EJIP, sementara akses lain yang tersedia jaraknya cukup jauh.

BACA JUGA: Ledakan Tabungan Gas 12 Kg di Cikarang Sebabkan Dua Orang Luka Bakar Serius

Jembatan tersebut dibangun sementara oleh pihak kawasan. Pasalnya, akses yang bisa dilalui kendaraan saat ini ditutup karena ada pekerjaan saluran air sebagai salahsatu penanganan longsor.

Seorang warga sekitar, Misda, mengungkapkan kekhawatirannya karena setiap hari anaknya harus melintasi jembatan tersebut saat berangkat dan pulang kerja.

“Anak saya mau kerja ada khawatir. Mana perempuan,” ujar Misda, yang rumahnya juga terkena longsor. Bahkan, dua kontrakannya hilang akibat longsor tersebut.

Sementara, Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said, menjelaskan pendirian jembatan darurat ini bertujuan untuk memfasilitasi warga agar tetap bisa melintasi area yang tengah diperbaiki. Namun, jembatan tersebut dibangun terlalu pendek. Sehingga ketika air sungai naik jembatan terendam.

“Jembatannya memang kurang tinggi. Saya turun langsung untuk melihat kondisi warga kami. Arus juga cukup tinggi, dan jembatan hanya terbuat dari bambu,” ujarnya.
Said mengatakan, tidak ada warganya yang celaka saat melintasi jembatan tersebut.

BACA JUGA: Duar! Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cikarang, Ini Kronologinya

“Alhamdulillah, tidak ada yang celaka, hanya sedikit kepeleset saja,” kata Said.

Said berharap pihak EJIP memberikan perhatian lebih dengan membangun jembatan yang lebih tinggi, agar warga atau pekerja yang melintas tidak harus basah-basahan.

Pihaknya, kata Said, sudah mengajukan surat dan berkomunikasi dengan pihak EJIP untuk membuka akses lain yang lebih dekat guna memfasilitasi warga. Namun, yang difasilitasi justru jembatan bambu tersebut.

“Sebenarnya ada akses lain yang relatif tidak terlalu jauh, kami sudah meminta untuk dibuka, namun hingga saat ini masih belum. Dengan kondisi ini, kami akan berkoordinasi lagi dengan EJIP untuk mencari solusi agar tidak mengkhawatirkan warga,” tambah Said.

Sementara itu, HR Manager PT EJIP, Syaifullah, mengatakan bahwa pembangunan jembatan bambu tersebut sudah dikoordinasikan dengan aparat setempat, mulai dari RT hingga perwakilan desa. Jembatan tersebut juga sudah dibangun lebih tinggi dari sebelumnya.

BACA JUGA: Pemkab Bekasi Posko Bencana Angin Kencang di Kantor Desa Sumberjaya

“Dulu memang ada jembatan dan dibandingkan dengan yang dibangun sementara ini, sebenarnya lebih tinggi. Hanya saja, karena kondisi air sungai yang sedang tinggi, jembatan tetap terendam,” ujar Syaifullah.

Syaifullah menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada RT, RW, dan perwakilan warga untuk tidak memaksakan diri melintasi jembatan bambu jika terendam dan menyarankan warga untuk menggunakan akses lain.

“Kami berkoordinasi agar jangan memaksakan bila tidak memungkinkan,” ujarnya.

“Kami juga sedang mempercepat proses pengerjaan perbaikan saluran air itu, kami dahulukan dulu agar bisa dilintasi warga. Target kami sebelum memasuki bulan puasa sudah bisa dilalui kembali,” pungkasnya. (and)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |