7 Dampak Negatif Jarang Berolahraga, Bisa Kena Penyakit Kronis Lho!

3 days ago 15

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Olahraga merupakan salah satu aktivitas penting yang menunjang kesehatan tubuh dan mental. Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan pentingnya berolahraga secara rutin. 

Kebiasaan jarang berolahraga dapat memberikan berbagai dampak negatif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Tanpa olahraga, tubuh akan kehilangan stamina dan kekuatan otot. Akibatnya, aktivitas sehari-hari terasa lebih berat, tubuh cepat lelah, dan produktivitas menurun.

Melansir dari Alodokter, berikut 7 dampak negatif jarang berolahraga, diantaranya:

1. Rentan Terkena Penyakit Kronis

Ketika tubuh jarang digerakkan, sistem kekebalan akan menurun, membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit. Bukan hanya flu atau batuk, tetapi juga berbagai penyakit kronis bisa muncul akibat kurangnya olahraga. Kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan jantung bekerja tidak optimal dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup pasif, seperti terlalu banyak duduk tanpa olahraga, berkaitan erat dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, apalagi jika disertai dengan kebiasaan merokok dan pola makan tidak sehat.

Tak hanya itu, kurang gerak dapat memicu resistensi insulin—kondisi di mana tubuh kesulitan mengontrol kadar gula darah. Hal ini bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Jarang olahraga juga dikaitkan dengan meningkatnya tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Bayi, Ini 5 Manfaat Baby Oil untuk Ketiak Orang Dewasa

2. Berat Badan Mudah Bertambah

Salah satu efek paling terlihat dari jarang berolahraga adalah naiknya berat badan. Saat tubuh kurang bergerak, proses metabolisme menjadi lebih lambat sehingga kalori dan lemak tidak terbakar secara efisien. Kalori yang menumpuk inilah yang menyebabkan berat badan naik secara signifikan.

Jika kebiasaan ini disertai dengan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, seperti makanan cepat saji atau camilan manis, maka risiko obesitas akan meningkat.

3. Mengalami Gangguan Tidur

Kurangnya aktivitas fisik membuat tubuh tidak merasakan kelelahan secara alami, sehingga ritme tidur bisa terganggu. Jam biologis tubuh atau ritme sirkadian menjadi tidak seimbang, menyebabkan sulit tidur pada malam hari.

Akibatnya, kamu bisa merasa kurang bugar di pagi hari dan lebih cepat lelah meskipun tidak banyak beraktivitas.

4. Kesulitan Fokus dan Berpikir Jernih

Aktivitas fisik berperan besar dalam meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu fungsi kognitif tetap optimal. Saat olahraga diabaikan, aliran oksigen dan nutrisi ke otak pun berkurang. Ini menyebabkan menurunnya konsentrasi, kesulitan berpikir jernih, dan produktivitas yang menurun.

Kondisi ini akan semakin parah jika disertai pola tidur buruk dan asupan makanan yang tidak bergizi.

Baca Juga: Resep Klapertart Lembut Anti Gagal, Si Manis dari Manado yang Siap Bikin Ketagihan!

5. Penuaan Kulit Lebih Cepat

Olahraga membantu melancarkan peredaran darah yang membawa nutrisi ke kulit, menjadikannya lebih sehat dan terawat. Dengan berkurangnya aktivitas fisik, proses regenerasi kulit bisa melambat, produksi kolagen menurun, dan kulit menjadi kusam serta mudah berjerawat. Dalam jangka panjang, tanda-tanda penuaan dini bisa muncul lebih cepat.

6. Sistem Imun Menurun

Aktivitas fisik rutin membantu meningkatkan kerja sel-sel imun tubuh, sehingga lebih efektif dalam melawan infeksi. Sebaliknya, tubuh yang jarang digerakkan menjadi lebih mudah terserang penyakit karena sistem imunnya melemah. Penyakit umum seperti flu, batuk, hingga infeksi ringan lebih mudah menyerang.

7. Menurunnya Kesehatan Jantung

Tanpa olahraga yang cukup, otot jantung akan melemah dan kehilangan kemampuannya untuk memompa darah dengan efisien. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh terhambat, menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi berkurang. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko berbagai gangguan jantung yang serius.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |