
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 40 perusahaan di Kota Bekasi mengikuti sosialisasi dan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi di Hotel Merbabu, Rawalumbu, Selasa (27/5). Kegiatan ini menyoroti isu pengelolaan sampah, limbah, dan pencemaran udara.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan pentingnya peran dunia usaha dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, terutama melalui pemilahan sampah sejak dari sumbernya.
“Jangan hanya mengandalkan TPA Bantargebang. Semua pihak, termasuk industri, harus mulai memilah sampah organik dan anorganik dari hulu. Minyak jelantah dan limbah cair juga harus dikelola terpisah,” ujar Tri.
BACA JUGA: DLH Kota Bekasi Akui Kendala Personel Hambat Penegakan Perda K3
Ia menyampaikan bahwa kondisi TPA Bantargebang saat ini sudah mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, langkah konkret dari seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha sangat dibutuhkan untuk menekan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Tri juga menyoroti pentingnya penyediaan sanitasi dasar. Pemkot Bekasi menargetkan penambahan 130 sambungan rumah PDAM lengkap dengan sistem pengolahan air limbah domestik.
BACA JUGA: DLH Kota Bekasi Segel Permanen Saluran Limbah Warjo
Di sisi lain, Pemkot juga terus melakukan penertiban bangunan liar di bantaran sungai guna mengurangi potensi banjir dan memperbaiki tata kota.
“Bangunan liar di tepi sungai memperparah risiko banjir. Ini harus dibenahi secara bersama,” tegasnya.
Melalui pembinaan ini, Pemkot Bekasi berharap lahir sinergi konkret antara pemerintah dan dunia usaha dalam menjaga lingkungan hidup. Kolaborasi lintas sektor dinilai sebagai kunci menciptakan kota yang bersih, sehat, dan layak huni.(rez)