Tingkatkan Kualitas Manajerial UMKM, Telkom Witel Bekasi–Karawang Gelar Workshop Personal Hygiene

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Telkom Witel Bekasi–Karawang menggelar workshop bertajuk “Penerapan Personal Hygiene untuk Meningkatkan Kualitas Manajerial UMKM” di Aula Lantai 3 Telkom Bekasi–Karawang, Rabu (19/11).

Dalam sesi tersebut, narasumber dr. Mulyo Setio Ajeng menegaskan pentingnya pemahaman pelaku UMKM terhadap aspek kebersihan, baik kebersihan diri, lingkungan, maupun proses kerja, karena berpengaruh besar terhadap kualitas manajemen usaha.

Menurut dr. Mulyo, banyak pelaku UMKM lebih fokus pada pemasaran dan pengembangan produk, namun sering mengabaikan kebersihan sebagai fondasi manajerial yang menentukan kepercayaan pelanggan dan keberlangsungan bisnis.

Ia menegaskan bahwa personal hygiene bukan sekadar rutinitas, melainkan cerminan kedisiplinan dan profesionalitas seorang pemilik usaha.

“Kualitas manajerial itu terlihat dari bagaimana sebuah usaha memperlakukan prosesnya. Kebersihan adalah titik awal lahirnya kepercayaan,” ujarnya.

Dalam workshop tersebut, dr. Mulyo mengajak peserta memahami empat area penting yang sangat mempengaruhi kualitas operasional UMKM. Ia mulai dengan menjelaskan bagaimana kebersihan diri dan lingkungan kerja tidak hanya mencegah kontaminasi, tetapi juga membentuk budaya kerja yang lebih tertib dan bertanggung jawab.

Dari sana, ia membawa peserta untuk menyadari bahwa pengelolaan bahan baku yang tepat mulai dari penyimpanan hingga penanganannya merupakan bagian dari manajemen yang harus dipahami oleh setiap pemilik usaha.

Materi kemudian mengalir pada pembahasan mengenai proses produksi aman. Ia menekankan bahwa setiap tahapan produksi membutuhkan kehati-hatian, bukan hanya demi kualitas produk, tetapi juga untuk melindungi konsumen.

Ia menyampaikan bahwa banyak UMKM sebenarnya sudah memiliki produk yang bagus, namun masih lemah dalam menjaga standar higienitas saat memproduksi.

Terakhir, ia menjelaskan bagaimana teknik pengemasan yang tepat dapat menjadi penentu kualitas akhir sebuah produk. Bagi dr. Mulyo, pengemasan bukan hanya “bungkus”, tetapi bentuk komunikasi visual kepada konsumen bahwa produk tersebut aman, bersih, dan dikelola dengan baik oleh sebuah usaha yang profesional.

Sebagai narasumber, dr. Mulyo berharap materi ini dapat membantu UMKM menerapkan kebiasaan yang lebih berstandar dalam bisnis mereka.

“Saya ingin UMKM melihat bahwa higienitas bukan beban, tetapi investasi jangka panjang. Usaha yang bersih akan menghasilkan produk yang dipercaya, dan kepercayaan itulah kunci bertahan di pasar,” ujarnya.

Sepanjang sesi, dr. Mulyo melihat antusiasme yang tinggi dari peserta, terutama ketika mereka mulai memahami bahwa personal hygiene ternyata memiliki hubungan erat dengan standar manajerial dan kemampuan bersaing di pasar. Banyak peserta berbagi pengalaman dan bertanya mengenai cara mengintegrasikan kebiasaan higienis ke dalam alur kerja mereka. (*)