Sistem Kacau, Pendaftar SPMB Kota Bekasi Tak Bisa Akses Akun

2 months ago 68

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hari pertama pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SD dan SMP negeri di Kota Bekasi kacau. Banyak orangtua, kakak, atau wali murid calon peserta didik baru dibuat bingung lantaran tidak bisa mengakses akun untuk memilih sekolah.

Meski laman resmi SPMB tampak normal dan menampilkan proses seleksi secara real time, banyak pendaftar justru tak bisa login ke akun masing-masing. Beberapa bahkan berinisiatif mendatangi langsung sekolah tujuan, namun tidak mendapat solusi instan.

Ribuan nama sudah terpantau di kolom pendaftar, baik tingkat SD maupun SMP negerj. Jumlah pendaftar di beberapa jalur bahkan sudah terpantau melebihi kuota yang tersedia.

Saat ribuan orangtua dan calon peserta didik baru tengah berdoa agar namanya tidak bergeser, sebagian lainnya justru masih berusaha untuk masuk ke akun mereka masing-masing. Mereka belum bisa memilih sekolah tujuan.

Seperti yang dialami Fauziah (27), warga Bekasi Selatan itu mengaku tidak bisa memilih sekolah untuk adiknya meskipun akun sudah diverifikasi pada masa prapendaftaran. Sejak pukul 07.00 WIB, ia mencoba login namun tak berhasil hingga siang.

“Saya sudah daftar prapendaftaran SPMB untuk adik saya, tapi masalahnya tidak bisa login untuk memilih sekolahnya,” katanya, Senin (23/6).

BACA JUGA: SPMB SMP Kabupaten Bekasi, Jalur Prestasi dan Domisili Masih Tersedia

Rencananya, ia akan mendaftarkan adiknya ke SMPN lewat jalur prestasi nilai rapor. Ia telah mencoba masuk ke dalam akun sejak pukul 07.00 WIB, hingga siang kemarin belum juga berhasil.

Untuk mencari informasi ihwal kondisi yang ia alami kemarin, dirinya juga memantau situasi hari pertama pendaftaran di media sosial. Fauziah berharap Disdik Kota Bekasi memberikan informasi resmi mengenai situasi yang terjadi pada akun milik adiknya dan pendaftar yang lain.

“Sebagian ada yang bilang di Instagram bisa login, cuma lebih banyak engga bisa login,” tambahnya.

Hal serupa dialami oleh warga Bekasi Timur, Asih (39) yang akan mendaftarkan anaknya di salah satu SMPN. Dirinya bahkan sudah mencoba untuk masuk ke akun pendaftaran milik anaknya sejak Minggu (22/6) malam untuk bersiap memilih sekolah pada pagi harinya.

Malam itu, muncul notifikasi ‘kombinasi email/nomor induk kependudukan dan password salah’. Sempat berfikir sistem SPMB dengan off sementara, ternyata notifikasi serupa kembali muncul pada percobaan Senin pagi, berulang setiap kali ia berusaha masuk ke dalam akun pendaftaran anaknya.

“Pendaftaran itu kan mulai jam delapan (pagi), saya coba tadi tuh jam 8.15 tetap nggak bisa,” katanya.

Berulang kali gagal, ia bahkan ragu dengan password yang ia gunakan pada saat pra pendaftaran kemarin.

Upaya untuk mengganti password dengan menekan opsi ‘lupa kata sandi’ sudah dilakukan, namun tidak ada notifikasi apapun masuk ke alamat email miliknya.

BACA JUGA: Jalur Prestasi SPMB Rawan Manipulasi

Mulai kebingungan dengan kondisi yang ia hadapi, Asih kemudian mendatangi langsung sekolah tujuan untuk meminta bantuan kepada petugas. Disana, ia tidak bisa langsung mendapat solusi.

Informasi yang ia terima, petugas di sekolah akan melaporkan permasalahan tersebut ke pengelola sistem. Ia menjumpai banyak orangtua lain yang mengalami permasalahan serupa.

“Ternyata banyak yang lain juga begitu. Disana petugas minta sama saya nama anaknya, lalu NIK, sama password dan username nya, katanya nanti di Refresh sama pusat,” paparnya.

Asih kemudian diminta untuk menunggu dan mencoba masuk ke dalam akun secara berkala. Ia meyakini pengajuan akun pada saat pra pendaftaran telah disetujui oleh tim verifikasi, username dan password yang ia gunakan tidak mungkin lupa lantaran telah disimpan dengan baik.

Rencananya ia akan mendaftarkan anaknya melalui jalur afirmasi. Asih berharap permasalahan yang dialami ia dan orangtua lainnya bisa segera selesai, bisa segera memilih sekolah di hari kedua.

“Saya akan balik lagi besok (ke sekolah) kalau tetap tidak bisa,” tambahnya.

Berbeda dengan Fauziah dan Asih, Lia (45) keluar dari ruang pelayanan pendaftaran SMPN 2 Kota Bekasi dengan wajah sumringah. Kepada Radar Bekasi, ia mengaku datang langsung ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya.

“Supaya lebih pasti, jujur emak-emak Gaptek kalau di rumah buka (website) sendiri. Cuma untuk lebih memastikan saja nama anak saya sudah ada,” katanya.

Warga Bekasi Timur tersebut memang ingin mendaftarkan anaknya di SMPN 2 Kota Bekasi, mendaftar lewat jalur prestasi rapor.

Ditemui di SMPN 2 Kota Bekasi, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana menyampaikan bahwa kemungkinan website down sangat mungkin terjadi pada hari pertama pendaftaran.

Salah satu faktornya, website diakses oleh banyak akun, baik pendaftar yang memilih sekolah saat itu juga maupun pendaftar yang sekadar ingin memantau seleksi di tiap jalur dan sekolah.

Ia menyarankan kepada pendaftar yang mengalami permasalahan pada akun untuk datang langsung ke sekolah, menceritakan kondisi yang terjadi.

“Bisa datang langsung ke sekolah tujuan, sampaikan historisnya seperti apa,” ungkapnya.

Pelayanan di setiap sekolah sesuai jam kerja berlangsung hingga pukul 16.00 WIB. Namun, dimungkinkan untuk ditambah durasi waktunya jika mendapat banyak permasalahan ataupun aduan dari masyarakat.

Warsim menyampaikan bahwa pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan pendaftaran hari pertama.

“Akan kita lakukan evaluasi keluhan yang masuk dari masyarakat,” tambahnya.

Teknis masa pendaftaran sedianya tidak lebih rumit dibandingkan masa pra pendaftaran, orangtua atau calon peserta didik hanya memilih sekolah dan jalur pendaftaran. Namun, sebagian orang tua dibuat gelisah lantaran akun pendaftaran anaknya tidak bisa diakses.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman meminta Disdik bergerak cepat menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia juga menerima keluhan serupa dari masyarakat yang akan mendaftarkan anak mereka.

“Tentu kita minta untuk Disdik ambil langkah cepat kaitan dengan permasalahan ini. Terlebih orangtua siswa dan siswanya, tentu tidak akan tenang lebih dulu sebelum mendapatkan kepastian,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Disdik. Perbaikan mesti dilakukan segera, sehingga persoalan tersebut tidak lagi terjadi pada hari kedua pendaftaran.

“Maintenance nya terus sedang dikejar, sehingga ini kesimpulannya adalah ada kendala teknis yang idealnya tidak terjadi, terlebih di proses pendaftaran yang seharusnya calon peserta didik mendapat alur yang sederhana dibanding prapendaftaran kemarin,” ungkapnya.

Pihaknya akan memastikan sistem sudah berjalan dengan baik pada hari kedua. Wildan juga mengingatkan kepada operator yang bertugas di masing-masing sekolah untuk memberikan informasi secara detail, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

“Besok pagi kita coba cek lagi, kita minta ada kepastian sistem lebih siap dari hari pertama ini,” tambahnya. (sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |