Ruang Digital Jadi Kunci Peningkatan Literasi di Bekasi

4 hours ago 15

Beranda Pendidikan Ruang Digital Jadi Kunci Peningkatan Literasi di Bekasi

ILUSTRASI: Para siswa SMPN 34 Kota Bekasi, memanfaatkan tenda baca untuk belajar bersama. FOTO DOKUMEN/RADAR BEKASI    

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ruang digital kini berperan sebagai acuan sekaligus katalisator utama dalam meningkatkan literasi di era modern. Justru di era digital, literasi semakin penting karena kompleksitas dan urgensinya meningkat.

“Ruang digital membuka akses instan ke berbagai sumber pengetahuan, ide, dan keterampilan dari seluruh dunia, yang sebelumnya sulit dijangkau. Hal ini memungkinkan individu terus belajar dan memperluas wawasan kapan saja dan di mana saja,” ujar Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, kepada Radar Bekasi, Senin (17/11).

Menurut Prawiro, literasi kini tidak lagi hanya soal membaca teks cetak. Di ruang digital, literasi mencakup kemampuan memahami dan mengonsumsi berbagai format konten, seperti video interaktif, audio, dan multimedia.

“Dengan hadirnya Interaktif Flat Panel (IFT) yang diberikan pemerintah, ini akan menjadi kesinambungan dalam peningkatan literasi digital,” kata Prawiro. Bantuan IFT dari presiden diharapkan memperkuat pembelajaran digital di sekolah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ruang digital memungkinkan metode belajar baru, seperti kelas virtual, kolaborasi daring, serta membangun komunikasi yang sehat di media sosial.

Dari hasil pengawasan, literasi digital saat ini lebih dominan dibandingkan membaca buku secara langsung. “Sekitar 40 persen masih membaca buku fisik, sedangkan 60 persen lebih condong ke platform digital,” ujarnya.

Prawiro menekankan, melimpahnya informasi dan misinformasi di ruang digital menuntut kemampuan berpikir kritis. Literasi digital melatih individu untuk mengenali sumber terpercaya, mengevaluasi keakuratan data, dan memilah informasi dengan bijak.

“Dengan demikian, ruang digital tidak hanya menjadi tempat penerapan literasi, tetapi juga menjadi standar baru yang menentukan arti literasi di abad ke-21. Kemampuan bernavigasi, berinteraksi, dan berkreasi secara efektif serta bertanggung jawab di ruang digital adalah inti dari literasi masa kini,” tandas Prawiro. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |