RS Siloam Sentosa Diminta Benahi Pelayanan

2 months ago 34

Beranda Bekasi RS Siloam Sentosa Diminta Benahi Pelayanan

Rumah Sakit Siloam Sentosa di Jalan Pahlawan Duren Jaya Bekasi Timur Kota Bekasi. FOTO: SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – RS Siloam Sentosa Bekasi Timur diminta untuk membenahi pelayanan. Pembenahan ini mendesak menyusul banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit tersebut yang dinilai mengecewakan. Bahkan, yang terbaru, seorang pasien dilaporkan meninggal dunia.

Desakan pembenahan disampaikan langsung oleh Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati, saat membesuk salah satu warga RW 19 Kelurahan Arenjaya yang tidak mendapatkan pelayanan maksimal hingga akhirnya meninggal dunia.

Fitri mengaku menerima banyak keluhan dari warga terkait pelayanan RS tersebut. Mulai dari tidak transparannya hasil laboratorium, minimnya edukasi dari petugas kesehatan, hingga kasus rujuk lepas.

”Harus berbenah, kalau masih terjadi lagi (keluhan warga terkait pelayanan), maka kami akan keras mengambil tindakan tegas,” tegas Fitri.

Senada disampaikan Lurah Arenjaya, Pra Fitria Angelia. Menurutnya, RS Siloam Sentosa merupakan rumah sakit terdekat bagi warga Kelurahan Arenjaya, sehingga banyak warga yang menggantungkan layanan kesehatannya di rumah sakit tersebut.

“Meskipun secara administratif RS Siloam Sentosa masuk di kelurahan Durenjaya, namun banyak warga Arenjaya yang berobat di sana. Tapi, saya juga banyak mendapatkan keluhan dari warga terkait pelayanan yang mengecewakan,”terang Fitria.

Untuk itu, dia meminta kepada manajemen RS Siloam Sentosa untuk memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat.

”Jangan dibeda-bedakan pasiennya. Meskipun berobat pakai BPJS, tetap saja warga membayar iuran,”imbuhnya,sembari berharap kedepan tidak ada lagi pasien yang dikecewakan hingga meninggal dunia.

Sementara itu, Kepala Bidang Quality Control RS Siloam Sentosa, Herta berjanji akan memperbaiki pelayanan di RS tersebut. ”Masukan ini kami tampung dan akan kami sampaikan ke atasan. Ini semua jadi pelajaran buat kami, dan kami akan memperbaiki pelayanan yang ada. Terima kasih atas masukannya,” kata Herta.

Sekedar diketahui, salah satu warga RW 19 Kelurahan Arenjaya meninggal dunia karena sakit DBD. Awalnya, pasien berobat di RS tersebut dan melakukan cek darah. Pihak RS Siloam Sentosa menyatakan pasien hanya demam biasa, dan hasil lab dinyatakan baik.

Selang tiga hari kemudian, pasien tersebut berobat kembali. Hasil lab membuat keluarga pasien terkejut, karena positif DBD dengan trombosit merosot hingga ke angka 27 ribu, kondisi kritis bagi penderita DBD.

Keluarga pasien disarankan untuk membawa ke RS lain untuk dirujuk. Petugas RS menyarankan  untuk rujuk lepas, tanpa pendampingan rumah sakit dan mencari kendaraan ambulan sendiri. Namun ironisnya, pasien tak tertolong karena kondisinya sudah sangat kritis. Pasien meninggal dunia di RSUD Kota Bekasi di hari yang sama.

Proses rujuk pasien ini menjadi perhatian Dinkes Kota Bekasi. Pasalnya, Dinkes telah mengingatkan seluruh RS di Kota Bekasi agar tak melakukan rujukan tanpa konfirmasi dari rumah sakit asal pasien dirawat.

“Pada prinsipnya, dalam keadaan apapun kami dinas kesehatan sejak awal sudah menyampaikan rumah sakit tidak boleh melakukan rujuk lepas,” kata Sekretaris Dinkes Kota Bekasi, Fikri Firdaus.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |