Beranda Nasional Profil Hasto Kristiyanto Sekjen PDI Perjuangan Ditahan KPK

RADARBEKASI.ID, BEKASI –Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pada Kamis (20/2/2025).
Penahanan tersebut dilakukan setelah Hasto menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam dua kasus yang menjeratnya.
KPK mengungkap Hasto terlibat dalam dua perkara hukum. Kasus pertama adalah dugaan suap terkait proses pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI periode 2019–2024 yang melibatkan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Wahyu Setiawan.
Kasus kedua berkaitan dengan dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.
Berdasarkan temuan KPK, Hasto diduga memerintahkan anak buahnya untuk menghubungi Harun Masiku dengan instruksi merendam ponsel dalam air dan melarikan diri guna menghindari penyelidikan.
Sebelumnya, Hasto sempat mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) guna menantang status tersangkanya.
BACA JUGA: Jadi Tahanan, Hasto Kristiyanto Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi
Namun, upaya hukum tersebut tidak membuahkan hasil. Kendati demikian, Hasto kembali mengajukan dua permohonan praperadilan lainnya yang dijadwalkan akan disidangkan di PN Jaksel.
Profil Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966 dan dikenal sebagai politikus senior di PDI Perjuangan.
Ia mulai menjabat sebagai Sekjen PDI Pernuangan sejak 2014, awalnya sebagai pelaksana tugas (Plt) menggantikan almarhum Tjahjo Kumolo yang saat itu diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Jabatannya sebagai Sekjen PDIP dikukuhkan dalam Kongres IV PDIP pada 2015 untuk periode 2015–2019. Hasto kemudian kembali dipercaya menduduki posisi yang sama untuk periode 2019–2024 melalui Kongres V PDIP.
Minatnya terhadap politik sudah tumbuh sejak masa sekolah menengah atas (SMA). Saat menempuh pendidikan di SMA Kolese De Britto, Yogyakarta, Hasto dikenal gemar membaca buku-buku politik.
Hasto merupakan lulusan Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyelesaikan pendidikan sarjananya pada 1991.
Hasto kemudian meraih gelar magister di STIE Prasetya Mulya Business School Jakarta pada tahun 2000. Pendidikan akademiknya berlanjut hingga tingkat doktoral, di mana ia berhasil memperoleh gelar doktor dalam bidang ilmu pertahanan dari Universitas Pertahanan pada 2022. (cr1)