Beranda Metropolis Polisi Dalami Kasus Pencurian Motor Mahasiswi Bekasi
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu. FOTO: ISTIMEWA
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polres Metro Bekasi Kota tengah menelusuri kasus dugaan pencurian sepeda motor yang menimpa seorang mahasiswi berinisial M (21) di Jalan Nuri Raya, Pondok Pekayon Indah, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan.
Kasus ini mencuat setelah korban mengaku motornya dibawa kabur oleh kenalan barunya di media sosial Tantan dengan modus tawaran pekerjaan. Meski korban belum membuat laporan resmi, polisi bergerak cepat melakukan pemeriksaan lapangan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, mengatakan pihaknya melalui Unit Reskrim Polsek Bekasi Selatan sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
“Saat ini Unit Reskrim Polsek Bekasi Selatan sudah bergerak untuk cek ke TKP. Kami juga mengarahkan korban untuk membuat LP (laporan polisi). Masih ditunggu saat ini,” ujar Braiel saat dikonfirmasi, Kamis (6/11).
Selain menelusuri keberadaan pelaku, polisi juga menyoroti meningkatnya kasus serupa di wilayah Bekasi Selatan. Karena itu, langkah antisipasi diperketat melalui patroli dan pengawasan di sejumlah titik rawan.
“Kami akan tingkatkan keamanan melalui patroli. Kami imbau masyarakat agar jangan mudah percaya dengan janji pekerjaan atau ajakan bertemu tanpa memastikan identitas dan keamanannya,” ucap Braiel.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Selasa (4/11) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, di Jalan Nuri III, RT 002/RW 008, Pondok Pekayon Indah, Kecamatan Bekasi Selatan. Korban yang awalnya dijanjikan pekerjaan oleh pelaku, sempat diajak bertemu di kawasan Grand Dhika City sebelum akhirnya dibawa ke lokasi sepi dan ditinggalkan. Pelaku kemudian melarikan diri dengan membawa motor Yamaha Mio milik korban.
Sementara itu, salah satu warga, Aditya (38), yang menolong korban, menyebut kondisi korban sangat terpukul usai kejadian.
“Keadaannya blank, dia kelihatan shock banget. Sempat pingsan, bangun, terus pingsan lagi. Tatapannya juga kosong,” ujarnya, Rabu (5/11).
Aditya menambahkan, lokasi kejadian dikenal rawan karena minim penerangan dan sepi pada malam hari.
“Kemungkinan besar korban nggak dihipnotis. Di situ memang sepi banget. Saya sama teman juga pernah nolong anak kecil yang kehilangan di situ. Warga bilang, kejadian kayak gini udah lebih dari 10 kali,” ungkapnya. (rez)

5 hours ago
10

















































