
RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Dehidrasi adalah kondisi medis ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Situasi ini tampak sepele, namun sebenarnya bisa menimbulkan berbagai gangguan serius pada kesehatan.
Kekurangan cairan tak hanya menyebabkan rasa haus, lemas, atau pusing, tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi dan aktivitas harian secara keseluruhan.
Jika tidak segera ditangani, dehidrasi dapat memicu komplikasi yang berbahaya. Salah satu dampak jangka panjangnya adalah kerusakan pada organ vital, terutama ginjal.
Ginjal memerlukan cukup cairan untuk menyaring limbah dari darah dan membuangnya melalui urin. Kekurangan cairan membuat ginjal bekerja lebih keras dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan gagal ginjal. Dalam kasus ekstrem, dehidrasi berat juga dapat menyebabkan gagal organ secara keseluruhan.
Melansir dari English jagran, berikut lima ciri-ciri utama dehidrasi yang harus Anda waspadai, diantaranya:
1. Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan salah satu gejala awal dari dehidrasi. Kondisi ini terjadi ketika otak sedikit menyusut akibat berkurangnya cairan, sehingga terjadi tarikan pada jaringan di sekitarnya. Tarikan ini dapat memicu rasa nyeri yang berdenyut atau menusuk.
Selain itu, dehidrasi juga dapat merangsang sistem saraf untuk mengaktifkan jalur rasa sakit, yang akhirnya menimbulkan sakit kepala. Bahkan, pada sebagian orang, dehidrasi ringan dapat memicu serangan migrain.
Baca Juga: Fakta Seputar Daging Kambing, Sehat atau Picu Darah Tinggi? Ini Penjelasan dr. Tirta
2. Kram Otot
Kram otot sering kali menjadi tanda bahwa tubuh mengalami ketidakseimbangan elektrolit, yang bisa terjadi akibat kehilangan cairan berlebih. Elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium sangat penting untuk menjaga fungsi otot dan saraf.
Ketika kadarnya turun, sinyal saraf yang mengatur kontraksi otot terganggu, sehingga menyebabkan kram yang menyakitkan. Otot kaki, lengan, dan perut biasanya menjadi area yang paling sering terkena, dengan sensasi nyeri yang tiba-tiba dan tajam.
3. Kulit Kering
Kekurangan cairan juga berdampak pada kondisi kulit. Saat tubuh tidak mendapatkan cukup air, kulit mulai kehilangan kelembapan alaminya dan tampak kusam, kencang, bersisik, serta lebih rentan mengalami iritasi.
Fungsi pelindung kulit pun ikut terganggu, yang dapat memperparah kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis. Dengan menjaga asupan cairan yang cukup, kulit bisa kembali sehat, lembap, dan bercahaya.
4. Urine Berwarna Gelap dan Jarang Buang Air Kecil
Salah satu indikator dehidrasi yang paling jelas adalah perubahan warna dan frekuensi buang air kecil. Urine yang sehat berwarna kuning muda, sedangkan warna kuning tua hingga gelap menandakan tubuh kekurangan cairan.
Ketika tidak cukup air masuk ke tubuh, ginjal akan mempertahankan cairan dengan memproduksi lebih sedikit urine dan membuat limbah menjadi lebih pekat. Jika buang air kecil menjadi sangat jarang, itu bisa menjadi tanda dehidrasi yang cukup parah dan perlu segera diatasi.
5. Kelelahan dan Pusing
Air memiliki peran penting dalam menjaga tekanan darah dan sirkulasi oksigen ke seluruh tubuh. Saat tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, tekanan darah bisa turun, menyebabkan kelelahan, tubuh terasa lemas, bahkan pusing atau disorientasi.
Konsentrasi dan ingatan pun bisa terganggu, sehingga menurunkan produktivitas dan kinerja fisik. Dehidrasi tingkat ringan saja sudah bisa memengaruhi fokus, sementara dehidrasi berat dapat membahayakan fungsi otak secara menyeluruh.(ce2)