RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program cek kesehatan gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun dari negara untuk masyarakat Indonesia dimulai, Senin (10/2). Kuota cek kesehatan gratis di puskesmas tersebut dibatasi.
Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit yang dapat timbul. Masyarakat yang berulang tahun dapat memanfaatkan layanan ini dengan mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat atau datang langsung ke puskesmas.
Kepala UPTD Puskesmas Jatimulya Tambun Selatan, Ernida Sianturi, menjelaskan kuota cek kesehatan gratis dibatasi 30 orang per hari untuk menyesuaikan dengan kapasitas puskesmas.
“Keputusan kuota itu diambil lantaran Puskesmas Jatimulya melayani pasien reguler sebanyak 200 hingga 250 per hari,” ungkap Ernida saat peluncuran program cek kesehatan gratis di Puskesmas Jatimulya, Senin (10/2).
Di puskesmas, terdapat blok pendaftaran khusus untuk pasien cek kesehatan gratis serta pita hijau sebagai penanda bagi peserta program tersebut. Proses cek kesehatan gratis memakan waktu antara 25 hingga 45 menit, mulai dari pendaftaran hingga selesai.
“Bagi peserta yang kesulitan mendaftar melalui aplikasi, kami siap membantu,” tambah Ernida.
Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriadinata, mengungkapkan mulai Senin (10/2) sebanyak 51 puskesmas di Kabupaten Bekasi melayani cek kesehatan gratis.
Program ini terbuka untuk semua usia, mulai dari bayi hingga lansia. Ke-51 puskesmas tersebut telah dilengkapi dengan peralatan medis dari Kementerian Kesehatan untuk menunjang layanan cek kesehatan gratis.
“Pemeriksaan meliputi gula darah, kolesterol, asam urat. Untuk ibu hamil pemeriksaan USG, untuk bayi pemeriksaan SHK, dan screening hyperterpoid,” kata Supriadinata.
BACA JUGA: Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Perkuat Screening ILI Cegah Penyebaran HMPV
Tenaga Ahli Kementerian Kesehatan, Suci Widyahening, menjelaskan bahwa cek kesehatan gratis berbeda dengan layanan BPJS Kesehatan. BPJS digunakan untuk pengobatan setelah seseorang sakit, sedangkan cek kesehatan gratis bertujuan untuk deteksi dini dan pencegahan.
Cek kesehatan gratis dibagi sesuai kelompok usia, antara lain pemeriksaan tumbuh kembang untuk anak usia 6 tahun, EKG dan pemeriksaan darah untuk usia 18 tahun ke atas, serta deteksi dini kanker untuk lansia.
“Dokter akan menganalisis hasil pemeriksaan dan mengirimkannya ke peserta. Jika ditemukan masalah kesehatan, peserta disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut di puskesmas,” jelasnya.
Warga, Elviana (53), merasa beruntung datang ke Puskesmas Jatimulya pada Senin (10/2) karena kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Ia datang untuk memeriksakan kesehatannya, mengingat memiliki kolesterol tinggi dan asam urat.
Sebelumnya, guru PAUD ini biasa melakukan pemeriksaan kesehatan di apotek generik dengan biaya sekitar Rp50 ribu untuk tes asam urat, kolesterol, dan tensi darah, belum termasuk obat-obatan yang diresepkan oleh dokter apotek.
“Alhamdulillah, saya beruntung hari ini, kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahun saya. Saya daftar kemarin lewat aplikasi, masukkan NIK, nomor handphone, dan tanggal lahir,” ujar Elviana.
Saat tiba di puskesmas Jatimulya, Elviana diminta menunjukkan KTP asli. Untuk berjaga-jaga, ia juga membawa Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS Kesehatan.
Di puskesmas, Elviana menjalani pemeriksaan mulai dari kolesterol, asam urat, hingga tensi darah. Selain itu, dokter juga mengingatkannya untuk menjaga kesehatan mengingat usianya yang sudah di atas 50 tahun.
“Ini program bagus, mudah-mudahan seterusnya selalu ada,” pungkasnya. (ris)