Keluarga Sumardi Tertimpa Puing Bangunan saat Angin Kencang Terjang Tambun

1 month ago 36

Beranda Berita Utama Keluarga Sumardi Tertimpa Puing Bangunan saat Angin Kencang Terjang Tambun

Rumah warga rusak di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Kamis (6/2). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Angin kencang yang menerjang wilayah Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Kamis (6/2) pagi, membuat sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

Berdasarkan data dari RT setempat, sekitar 130 rumah di RT 004 RW 28 Kampung Buek Desa Sumberjaya, mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan ringan hingga berat. Sebagian besar kerusakan terjadi pada atap rumah yang terbuat dari bahan asbes dan genteng.

Sumardi (51), salah satu warga yang terdampak, menceritakan bahwa angin kencang itu terjadi sekitar pukul 03.45 WIB saat ia sedang tertidur.

Ia mendengar jeritan istrinya, Amira, dan anaknya, Alfio. Sumardi langsung terbangun dan menuju ke sumber suara, lalu menemukan puing-puing material bangunan seperti bata merah, pasir, dan asbes yang menimpa istrinya dan anaknya saat mereka tengah tidur.

“Setelah tahu istri teriak-teriak, saya bangun nyariin istri sama anak, tapi kan posisi gelap, udah rubuh itu, saya bongkarin itu puing, kan gak kuat ke urug separuh badan, saya bongkarin dulu sambil nangis, baru bisa diajak keluar terus buka pintu,” kata Sumardi kepada Radar Bekasi di rumahnya di Kampung Buwek, Kamis (6/2).

Setelah berhasil menyelamatkan istri dan anaknya, Sumardi keluar untuk mencari pertolongan, meski saat itu hujan turun dengan intensitas rendah.

“Saya teriak minta tolong,” katanya.

“Ada memar-memar aja di kaki daerah pinggang ke bawah. Sekarang pegal-pegal. Alhamdulillah masih sehat bisa diberi kesempatan,” tambahnya.

Saat ini, rumah Sumardi mengalami kerusakan pada bagian atap ruang kamar. Kerugian ditaksir sekitar Rp2 hingga Rp3 juta.

Sumardi berharap ada bantuan dari pemerintah setempat berupa material asbes. Sebagai penanganan sementara, ia menutup atap yang rusak dengan kain untuk menghindari hujan.

“Rumah masih bisa ditinggal tidur, tapi gak di kamar. Saya masih nunggu material, kirain pemerintah mau ngasih, tapi sampe sekarang belum ada, terpaksa kita beli sendiri,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |