Bapenda Kota Bekasi Uji Coba Pajak Digital, Transaksi Restoran dan Hotel Kini Dipantau Real Time

3 weeks ago 27

Beranda Metropolis Bapenda Kota Bekasi Uji Coba Pajak Digital, Transaksi Restoran dan Hotel Kini Dipantau Real Time

ILUSTRAS: Resepsionis hotel melayani tamu yang akan menginap. FOTO: DOKUMEN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Langkah modernisasi pajak daerah mulai berlangsung. Baru-baru ini, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi tengah menguji sistem digitalisasi pajak terhadap 10 wajib pajak (WP) sektor restoran dan hotel sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara transparan dan akurat.

Kepala Bapenda Kota Bekasi, Muhammad Solikhin, mengatakan sistem digital sudah terpasang di delapan tempat usaha dan mulai menampilkan hasil signifikan.

“Uji coba kita lakukan terhadap 10 wajib pajak, tapi baru delapan yang sudah terpasang. Dari salah satu kafe, dua hari terakhir tercatat pajak terkumpul sebesar Rp4,8 juta,” ujarnya, Minggu (9/11).

Melalui sistem ini, data transaksi di hotel dan restoran langsung terhubung dengan sistem Bapenda, sehingga pajak dari Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) bisa dipantau secara real time.

Solikhin menegaskan, digitalisasi pajak juga menjadi cara untuk menekan potensi kebocoran pendapatan sekaligus meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

“Pajak itu uang masyarakat yang dititipkan ke pengusaha, seharusnya diserahkan seluruhnya ke pemerintah. Dengan sistem digital, kita bisa pastikan kepatuhan lebih terjamin,” tegasnya.

Program digitalisasi pajak daerah ini diharapkan menjadi fondasi baru bagi Kota Bekasi dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang transparan, akurat, dan berbasis teknologi.

Sebelumnya, Komisi III DPRD Kota Bekasi bersama Bapenda telah melakukan inspeksi ke sejumlah hotel dan restoran yang menunggak pajak. Sekretaris Komisi III, Alit Jamaludin, menilai digitalisasi pajak merupakan langkah strategis yang harus dituntaskan paling lambat pada 2026.

“Kepala Bapenda yang baru menyatakan keseriusannya untuk optimal dalam digitalisasi. Ini penting untuk mengurai masalah klasik seperti kebocoran data, alat tapping box error, dan data objek pajak yang belum mutakhir,” jelasnya.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |