Beranda Berita Utama Aset Perumda Tirta Bhagasasi Hilang, PAD Terancam Jomplang

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi akan kembali menyerahkan aset Perumda Tirta Bhagasasi kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Pada Juli 2025, dua aset kantor cabang senilai Rp155 miliar akan diserahkan, yakni Kantor Cabang (KC) Rawalumbu dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Setiamekar.
Sebelumnya, pada 2023, empat kantor cabang telah diserahkan, yakni Cabang Rawatembaga, Wisma Asri, Pondok Gede, dan Cabang Pembantu Harapanbaru.
Penyerahan aset ini diperkirakan berdampak pada kelangsungan usaha Perumda Tirta Bhagasasi, yang pada akhirnya turut memengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bekasi.
BACA JUGA: Perumda Tirta Bhagasasi Pasang Pipa Interkoneksi untuk Tingkatkan Pelayanan
Kantor Cabang Rawalumbu memiliki lebih dari 9.000 sambungan langganan (SL), serta instalasi pengolahan air berkapasitas 260 liter per detik yang juga akan diserahkan.
Sementara itu, KCP Setiamekar memiliki lebih dari 4.800 SL dan dilengkapi booster berkapasitas 50 meter kubik. Seluruh aset ini nantinya akan dikelola oleh Pemerintah Kota Bekasi melalui Perumda Tirta Patriot.
Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi, Reza Lutfi, mengatakan bahwa penyerahan aset dan wilayah pelayanan ini akan mempengaruhi operasional perusahaan.
“Penyerahan wilayah layanan ke Pemkot Bekasi ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha kita. Peralatan-peralatan yang potensial, kemudian dengan jumlah pelanggan yang lumayan, ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha kita,” kata Reza.
Hal itu dikatakan Reza usai menandatangani berita acara serah terima aset KC Rawalumbu dan KCP Setiamekar di Cikarang Pusat, Senin (23/6).
BACA JUGA: 31 Orang Daftar Seleksi Calon Direksi-Dewas Perumda Tirta Bhagasasi
Reza menambahkan bahwa pihaknya harus melakukan efisiensi dan meningkatkan pendapatan guna menjaga stabilitas perusahaan. Meski penyerahan aset merupakan kewajiban, upaya mitigasi terus dilakukan untuk tetap menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya melalui pengembangan layanan air bersih ke masyarakat dan sektor industri.
“Langkah pertama yang kami lakukan adalah konsolidasi internal. Kami berupaya melakukan efisiensi dan peningkatan pendapatan, meskipun harus mengikat pinggang,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja mengakui bahwa kehilangan aset senilai Rp155 miliar akan berdampak pada pemasukan daerah. Menurutnya, pemerintah harus bekerja lebih keras di tengah situasi efisiensi anggaran.
“Ini benar-benar harus peras keringat setiap hari. Karena setelah kita serahkan, PAD akan berkurang, pemasukan kita akan berkurang, apalagi ini ada dua tahapan lagi. Nah itu lumayan bisa jomplang,” ujar Asep.
Asep juga menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta Asisten Daerah (Asda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menghitung total aset milik Pemkab Bekasi yang berada di wilayah Kota Bekasi. Tujuannya agar aset tersebut bisa dimanfaatkan sebagai sumber PAD tambahan.
“WTP di perumahan saya aja bisa Rp400 juta per bulan, apalagi kita yang se Kabupaten Bekasi. Makanya kita lihat, kita berembuk gimana caranya ke depannya, Perumda ini sebagai BUMD bisa untung,” tandas Asep. (ris)