Beranda Berita Utama 495 Pekerja Sanken Terdampak PHK, Minta Kompensasi 60 Kali Upah

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah 495 pekerja PT Sanken Indonesia di Kabupaten Bekasi terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan pabrik pada Juni 2025. Mereka meminta kompensasi 60 kali upah.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT Sanken Indonesia, Dedi Supriyanto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah memberitahukan para pekerja tentang penutupan pabrik sejak Februari 2024.
Kondisi itu membuat para pekerja mulai mempersiapkan langkah-langkah menghadapi PHK massal. Dedi menyebutkan, perusahaan dan pekerja telah sepakat untuk menyelesaikan perjanjian kerja dengan memberikan kompensasi sesuai Pasal 62 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
BACA JUGA:Sambut Bupati-Wabup Bekasi, Partai Buruh Bakal Buat Pemda Berwarna Oranye
“Ganti rugi yang diberikan oleh perusahaan saat ini enam bulan upah, menurut kita idealnya pasar di elektronik itu sekitar 60 kali untuk kompensasi. Saat ini kita memang mengajukan itu, nanti kita melihat realistisnya berapa perusahaan itu mampu,” ucap Dedi.
Menurut data yang dimilikinya, sebanyak 495 pekerja bergantung pada perusahaan ini. Mewakili mereka, Dedi berharap perusahaan dapat membayar kompensasi agar pekerja dapat melanjutkan hidup.
“Pekerja nanti mendapatkan uang PHK, pesangon. Kita meminta pelatihan pengelolaan keuangan biar pekerja ini bijak menggunakan uang hasil dari kompensasi itu,” imbuhnya.
Sementara itu, dikutip dari JawaPos.com, Direktur Marketing PT Sanken Argadwija Esmond H. Tirtajasa menegaskan pemberitaan mengenai pabrik PT Sanken Indonesia di Cikarang yang akan ditutup, bukan bagian dari PT Sanken Argadwija.
“Pabrik yang tutup itu merupakan pabrik khusus penyediaan produksi parts kecil dan sama sekali bukan bagian dari pabrik kita,” ucapnya.
Ia mengatakan, PT Sanken Argadwija merupakan pabrik yang memproduksi alat alat rumah tangga elektronik seperti lemari es, showcase, water dispenser, solar water heater, mesin cuci, air conditioner, TV, rice cooker, fan dan produk-produk rumah tangga lainnya.
“Pabrik kami berlokasi di Tangerang dan berbeda dari segi kepemilikannya dengan yang sedang diberitakan,” tambahnya. (ris/jpc)