Beranda Cikarang 160 Atlet Ramaikan Kejurnas Squash 2025 di Cikarang

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 160 atlet dari 10 provinsi meramaikan kejuaraan nasional (Kejurnas) Squash 2025 yang dilaksakan pada 24-28 Juni di Gedung Olahraga (GOR) Squash Wibawa Mukti Cikarang Pusat.
Ketua Umum PB Squash Indonesia, Alvin Kennedy, menjelaskan dipilihnya GOR Squash Wibawa Mukti sebagai lokasi pelaksanaan karena dinilai sangat representatif, baik dari segi sarana maupun prasarana.
“Saya datang cukup kaget, ternyata venue ini sangat representatif. Pemkab Bekasi juga saya lihat sangat support terhadap olahraga dan terhadap kami PB Squash. Kita sangat nyaman melaksanakan Kejurnas di sini,” ucap Alvin saat membuka Kejurnas, Selasa (24/6).
Menurut Alvin, Kejurnas ini juga menjadi ajang pencarian bibit atlet berbakat, salahsatunya dari kelompok usia (KU) 9 tahun. Biasanya, atlet-atlet usia dini ini hanya tampil di tingkat daerah. Dengan adanya Kejurnas, mereka diharapkan termotivasi dan mendapat pengalaman bertanding di level nasional.
“Kejuaraan nasional ini menjadi salahsfau indikator untuk atlet-atlet yang akan kita rekomendasikan kepada komite olahraga nasional atau NOC. Harapan kita tentu di Kerjurnas ini akan lahir atlet-atlet berprestasi yang terbaik,” tambahnya.
Meski tergolong olahraga baru, Alvin menyebut peminat squash di Indonesia terus meningkat. Saat ini, PB Squash telah memiliki keanggotaan dari 17 provinsi, meski yang berpartisipasi dalam Kejurnas kali ini baru 10 provinsi. Ia menambahkan bahwa squash telah resmi dipertandingkan di Olimpiade dan memiliki empat nomor dalam SEA Games, yakni tunggal putra, tunggal putri, jumbo mix, dan jumbo double. Atlet-atlet dari Indonesia tengah dipersiapkan untuk mengikuti nomor-nomor tersebut.
“Karena squash sekarang juga dipertandingkan di olimpiade. Jadi ini momen buat kita PB Squash untuk berusaha maksimal memberikan prestasi dan untuk masyarakat indonesia,” terang Alvin.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asda I) Kabupaten Bekasi, Sri Enny, mengungkapkan penyelenggaraan Kejurnas ini memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Menurutnya, kehadiran peserta dari 10 provinsi turut mendorong peningkatan okupansi hotel dan restoran di sekitar lokasi acara.
“Kita pahami biasanya yang seperti ini penggunaan hotel jadi banyak, jadi pendapatan untuk Kabupaten Bekask juga alhamdulillah bisa ada masukan dari sini,” katanya.
Selain itu juga dapat memberikan semangat bagi para anak muda di Kabupaten Bekasi agar olahraga squash ini semakin terkenal. Terlebih kini Kabupaten Bekasi memiliki venue Squash bertaraf internasional. (ris)