Beranda Pendidikan Yayasan Al Muslim Tonjolkan Sekolah Digital Islami di AMFEST 2025

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Yayasan Al Muslim sukses menyelenggarakan Al Muslim Festival (AMFEST) 2025 pada Sabtu (18/10) dengan mengangkat tema “Digital School & Student Works : Membangun Kreativitas dan Inovasi dengan Teknologi Digital”. Kegiatan ini menghadirkan rangkaian acara yang beragam dan menarik.
Kegiatan diisi dengan parade marching band dari unit SMP, tari tradisional dari unit SD, dan tampilan tari Melayu dari TK. Selain itu, terdapat stand pameran dan bazaar, pertunjukan angklung serta vokal grup dari unit SD, serta beragam tampilan dari unit SMK dan SMA, seperti Dramusi, solo vocal, tarian Bentang Timur, serta penampilan band dari berbagai unit SMA dan SMK.
Tak ketinggalan, karya digital guru dan murid, hadroh unit SMK, tampilan tahfidz dan gerak lagu bahasa Inggris dari unit TK, serta lomba fashion show untuk siswa SD juga memeriahkan acara. Penampilan lainnya meliputi flashmob dan band dari unit SMA, digital storytelling dan tari saman dari unit SMP, hingga berbagai band digital dari unit SMA.
AMFEST 2025 juga menghadirkan berbagai bazar, pameran karya digital siswa dan guru, serta sejumlah lomba menarik dengan hadiah jutaan rupiah. Beberapa perlombaan untuk PG-TK dan SD antara lain estafet bendera, bola keranjang, menyusun balok, tahfizh, mewarnai, dan fashion show.
Selain itu, festival ini menggelar AL Muslim Cup, lomba fotografi dan desain grafis, try out Tes Kemampuan Akademik (TKA), dan lomba salawat. Berbagai hadiah menarik sudah disiapkan untuk para pemenang lomba.
Tidak hanya lomba dan pameran, AMFEST 2025 juga menyelenggarakan workshop inspiratif, antara lain “Digital Parenting untuk Gen Alpha” bersama Psikolog Pendidikan Neysa Nadia, serta workshop seru bertajuk “Berkreasi dan Saling Jaga” bersama TikTok. Pada acara ini juga digelar donor darah.
Kepala Bidang Penjaminan Mutu dan Komunikasi Yayasan Al Muslim, Didi Suradi, menyampaikan AMFEST 2025 lebih memperkenalkan Al Muslim sebagai sekolah digital yang islami.
“Kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat seperti apa sekolah digital sebenarnya. Jangan sampai orang berpikir sekolah digital itu sepenuhnya menggunakan tablet, yang menimbulkan kekhawatiran orangtua mengenai bahaya gadget,” ujarnya.
Meskipun sebagai sekolah digital, para siswa Al Muslim tetap diberikan ruang penuh untuk berkreasi. Hal ini terlihat dari beragam karya dan penampilan yang ditampilkan selama AMFEST 2025.
“Dengan adanya AMFEST ini ternyata sekolah digital juga kreatif. Anak tetap bisa menari, ngeband, macam-macam penampilan kreativitas anak,” ujarnya.
Selain itu, para orangtua yang hadir juga mendapat edukasi tentang pentingnya penggunaan gadget yang positif dalam pembelajaran.
Live demo murid membuat karya digital saat AMFEST 2025, Sabtu (18/10). FOTO: ISTIMEWA
“Kita mengedukasi kepada orangtua bahwa gadget kalau memang kita gunakan buat belajar banyak sisi positifnya,” ujarnya.
Sejak awal 2025, Al Muslim telah mendapatkan predikat Samsung Digital Lighthouse School, sebagai satu-satunya sekolah di Asia Tenggara dan Oseania yang memperoleh pengakuan ini. Penghargaan dari Samsung ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kepemimpinan sekolah dalam pemanfaatan teknologi untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar.
Sebagai Samsung Digital Lighthouse School, Al Muslim menjadi mercusuar bagi sekolah lain dalam pembelajaran digital.
“Al Muslim saat ini sudah siap kedatangan sekolah dari manapun. Kita akan memberikan pendampingan kepada sekolah, terutama yang sudah bermitra dengan Samsung. Mereka yang ke sini atau kita sekolah mereka,” tuturnya.
Meski berfokus pada digitalisasi, sekolah ini juga lebih fokus pada pendidikan karakter. Penguatan amaliyah diniyah menjadi sarana pembentukan profil lulusan Al Muslim yang sesuai dengan visi yayasan, yaitu mencetak generasi muslim yang siap menjadi khalifah fil ardh yang rahmatan lil ‘alamin dan berakhlak mulia. (oke)
Salah satu peserta sedang mencoba pembelajaran menggunakan tablet saat AMFEST 2025, Sabtu (18/10). FOTO: ISTIMEWA