Beranda Entertainment Viral Warga Sibolga Minta Maaf karena Menjarah Minimarket Demi Anak, Janji Akan Bayar Setelah Pulih
Warga Sibolga minta maaf karena sudah menjarah minimarket. Foto: tangkaplayar/TikTok
RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Sebuah video yang memperlihatkan seorang warga Sibolga, Sumatera Utara, menangis meminta maaf karena terpaksa ikut menjarah makanan di sebuah minimarket viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @galuh.hanna dan langsung menyedot perhatian publik karena menyoroti beratnya kondisi masyarakat usai bencana banjir.
Dalam video itu, pria tersebut memohon maaf kepada pemilik minimarket. Ia mengaku bahwa aksinya bukan didorong niat jahat, melainkan kondisi yang memaksanya dan keluarganya harus bertahan hidup di tengah keterbatasan.
“Saya minta maaf karena saya salah satu yang menjarah. Saya tidak ada niat melakukan perbuatan tersebut, cuma karena keterbatasan makanan yang kami miliki. Kami juga terjebak banjir, tidak ada uang, tidak ada bantuan,” ujarnya, dikutip Senin (1/12).
Ia juga menyebut barang-barang yang sempat diambilnya dari minimarket tersebut. “Tadi saya mengambil mi instan tiga, sisa-sisa yang ada. Saya juga ambil air mineral dan snack,” katanya.
Dengan suara terbata-bata, pria itu menyampaikan bahwa ia akan kembali ke minimarket dan membayar seluruh barang yang telah ia ambil begitu keadaan membaik dan ia sudah kembali bekerja.
“InsyaAllah jika nanti hari telah membaik, saya pun sudah melakukan aktivitas, saya akan kembali ke toko itu dan membayar semuanya. Tadi saya ambil mi instan tiga, sudah saya masak untuk anak saya. Sekali lagi saya memohon maaf atas kekhilafan saya,” ujarnya.
Ungkapan tulus tersebut memicu simpati banyak warganet yang menilai situasi darurat membuat sebagian warga terpaksa melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan.
Baca Juga: Gerakan Anak Negeri Peduli Bencana: Kirim Tim Relawan ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
Sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) menelan korban jiwa serta menghancurkan banyak rumah warga. Ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, harta benda, dan akses terhadap kebutuhan dasar.
Kesulitan logistik memperparah keadaan. Banyak pengungsi mengaku belum menerima bantuan makanan secara merata, sehingga sangat kesulitan mendapatkan minuman bersih, makanan, hingga kebutuhan pokok lain.
Di tengah keterlambatan distribusi bantuan, sebuah minimarket di Sibolga, Tapanuli Tengah, menjadi sasaran penjarahan warga yang tengah kelaparan. Minimarket tersebut dibobol dan diambil isinya, mulai dari makanan, minuman, hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.
Insiden ini memicu dilema di tengah masyarakat. Di satu sisi, aksi penjarahan tentu merugikan pemilik usaha yang juga terdampak bencana. Namun di sisi lain, kondisi korban banjir yang tidak memiliki apa pun membuat mereka terpaksa melakukan tindakan darurat untuk bertahan hidup.
Melihat situasi tersebut, banyak pihak mendesak agar distribusi bantuan bagi korban banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar segera dipercepat dan diperluas jangkauannya.
Pasokan makanan, air bersih, obat-obatan, serta perlengkapan harian sangat dibutuhkan untuk memastikan warga tidak lagi berada dalam kondisi ekstrem yang memaksa mereka melakukan tindakan di luar keinginan.(ce2)

2 hours ago
3

















































