Telkom Dorong Penciptaan Talenta Digital, Pelatihan Coding, dan AI untuk Guru Al Azhar Yayasan Al-Muhajirien Jakapermai

3 hours ago 3

Beranda Bisnis Telkom Dorong Penciptaan Talenta Digital, Pelatihan Coding, dan AI untuk Guru Al Azhar Yayasan Al-Muhajirien Jakapermai

Jajaran Telkom Regional II dan guru Al Azhar Islamic School, Yayasan Waqaf Al-Muhajirien Jakapermai foto bersama. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Telkom Regional II (TR2) secara resmi memulai kegiatan Coding and Artificial Intelligence (AI) Training bagi para guru di Al Azhar Islamic School, Yayasan Waqaf Al-Muhajirien Jakapermai, Jumat (17/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Telkom untuk mendukung transformasi digital dan mencetak talenta-talenta digital masa depan di lingkungan pendidikan.

Acara yang ini dibuka oleh Kepala Yayasan Al Muhajirin, H. M. Syafiudin. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Telkom.

Syafiudin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Telkom atas pendampingan transformasi digital yang telah diberikan kepada sekolah-sekolah di bawah Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai.

Acara kemudian dilanjutkan oleh Executive Vice President (EVP) Telkom Regional II, Edie Kurniawan, yang memaparkan insight mendalam terkait peran krusial digitalisasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam sesinya, Edie Kurniawan menyoroti bahwa di era Ecosystem Economy saat ini, sinergi antara konektivitas, platform, dan solusi digital bukan lagi sebuah opsi, melainkan keharusan mutlak bagi entitas pendidikan untuk mencapai efisiensi operasional dan optimalisasi pelayanan.

“Obsesi Indonesia Emas di 2045 membutuhkan peningkatan skill talent di bidang digitalisasi. Dan ini artinya digitalisasi di dunia pendidikan tidak bisa dihindari lagi, karena dunia pendidikan lah yang mencetak talenta-talenta digital di masa depan,” tegas Edie Kurniawan.

Edie Kurniawan juga memberikan gambaran bahwa talenta digital sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan saat ini, di mana tak kurang dari 356 juta perangkat mobile communication telah terkoneksi dengan internet di Indonesia. Dengan peningkatan kompetensi yang kuat, user mobile communication ini dimungkinkan akan bisa menjadi provider di masa depan.

Ia mencontohkan, dengan kemajuan teknologi AI, video sudah bisa dibuat sendiri. Jika proses pembuatan digital platform-nya dibantu oleh Telkom, maka pengisi konten atau content creator-nya adalah para siswa.

“Sehingga setelah keluar sekolah, siswa akan paham bagaimana mengelola media sosial dan ekosistem digital,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Edie Kurniawan menjelaskan bahwa adopsi teknologi baru sangat membantu dunia pendidikan, seperti Learning Management System (LMS) yang memudahkan guru dalam pembelajaran, sekaligus meningkatkan kepercayaan orang tua murid dalam mengawasi perkembangan putra-putrinya, mulai dari jam mulai belajar hingga ketepatan pembayaran uang sekolah.

Untuk menjawab kebutuhan dunia pendidikan dalam mempermudah pengolahan data, Edie Kurniawan memperkenalkan platform AI yang dikembangkan oleh Telkom, yaitu BigBox. Solusi ini dinilai sangat relevan untuk diterapkan di lingkungan sekolah.

Salah satu fiturnya adalah Big Social, yang digunakan untuk memproses dan menafsirkan data dari berbagai media sosial atau hasil survei guna membantu yayasan memahami opini publik, perilaku, serta interaksi sosial secara mendalam. Selain itu, ada juga Big Vision dengan fitur Crowd Detection yang mampu menganalisis secara virtual untuk mengidentifikasi dan memantau potensi kerumunan orang di area tertentu.

Meskipun teknologi berkembang pesat, Edie Kurniawan juga mengingatkan bahwa kemajuan ini membawa tantangan tersendiri, seperti hilangnya beberapa jenis pekerjaan dan munculnya jenis pekerjaan baru. Oleh karena itu, memberikan gambaran yang tepat dan realistis kepada siswa tentang perubahan tersebut menjadi sangat penting.

“Tantangan saat ini baik untuk ekosistem pendidikan atau dunia industri seperti Telkom misalnya, adalah bagaimana kecepatan dalam mempelajari AI, sehingga lebih paham dan bijak dalam menentukan do and don’t-nya. Kami di Telkom sangat terbuka dalam berkolaborasi dengan dunia Pendidikan, baik Telkom sebagai provider maupun Telkom sebagai partner,” pungkas Edie Kurniawan. (*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |