RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus penyekapan dan kekerasan seksual terhadap perempuan yang di Kota Bekasi kali ini tergolong biadab. Remaja putri berinisial D (16) ditemukan dalam kondisi lemah dan trauma berat setelah tiga hari disekap di sebuah kontrakan di kawasan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang.
Korban diduga mengalami kekerasan seksual dan bahkan hendak dijual secara daring oleh pelaku.
Kasus ini terungkap setelah ibunda korban melapor ke kepolisian lantaran anaknya tidak pulang selama lebih dari 24 jam.
Korban terakhir kali diketahui bermain di kawasan Polder Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, sebelum akhirnya dibawa oleh seorang pria yang belakangan diketahui berinisial JN.
Anggota DPRD Kota Bekasi Anton, yang turut mendampingi korban dan keluarga, mengisahkan kronologi lengkap kejadian memilukan itu.
“Jadi kan ini anak, kebetulan, si korban ini main ke Polder Cimuning. Kemudian ibunya ini, melaporkan anaknya hilang. Sudah 24 jam gak pulang ke rumah. Akhirnya dia ngobrol, ternyata anak ini dibawa oleh seseorang,” ungkap Anton saat mendampingi keluarga korban laporan ke Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (13/11).
Setelah dilaporkan hilang, keluarga berupaya mencari keberadaan korban dengan bantuan warga sekitar. Hingga akhirnya, jejak lokasi korban terdeteksi dari email di ponsel ibunya yang tersinkronisasi dengan ponsel anak.
“Lewat email. Jadi ibunya punya email di handphonenya, menyatu ke anaknya. Jadi ketahuan titiknya di mana. Jam 3 subuh tadi ternyata ada di kontrakan panjang yang ada di Ciketing Udik,” jelas Anton.
Mengetahui hal itu, warga bersama petugas keamanan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang langsung mendatangi lokasi. Dari situlah korban ditemukan dalam kondisi sangat lemah di dalam kamar kontrakan.
“Ditemukan oleh satpam TPA, dan benar anak ini disekap di dalam rumah selama tiga hari. Ada persetubuhan oleh si penyekap ini, yang inisialnya JN,” ujarnya.
Menurut Anton, dari keterangan sementara, pelaku diduga tidak beraksi sendiri. Ada satu orang lain yang terlibat, namun baru satu pelaku yang berhasil diamankan.
“Informasi sih dua orang, tapi yang kena satu orang. Korbannya satu, anak di bawah umur,” kata Anton.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pelaku mengenal korban bukan melalui media sosial, melainkan saat berpapasan di Polder Cimuning. Saat itu pelaku berpura-pura berkenalan dan mengajak korban berbincang.
“Kenalan di polder itu, bukan di medsos. Mereka gak saling kenal sebelumnya. Korban ini kan polos, masih anak-anak,” terang Anton.
Pelaku kemudian memberikan minuman yang diduga sudah dicampur zat tertentu hingga membuat korban tidak sadarkan diri. Saat siuman, korban sudah berada di dalam kontrakan pelaku.
“Tadi dikasih minuman, jadi minuman itu buat oleng dia lah, tidak sadarkan diri. Sekarang anaknya masih oleng, masih syok,” ungkap Anton.
Dari hasil penyelidikan awal, JN diketahui bekerja sebagai buruh di TPA Bantargebang yang bertugas melipat terpal truk sampah DKI. Sedangkan satu pelaku lainnya yang masih diburu diduga memiliki peran serupa.
“Pelakunya orang Pangandaran katanya. Dia kuli buruh di TPA untuk lipat terpal truk sampah DKI. Dugaan pelaku satunya juga kuli terpal,” tambah Anton.
Lebih mengerikan lagi, dari informasi yang beredar di lapangan, pelaku diduga berniat menjual korban melalui aplikasi daring. Polisi kini tengah mendalami jejak digital dan kemungkinan adanya jaringan perdagangan anak di balik kasus ini.
“Kabar itu lagi didalami oleh pihak berwajib. Ini lagi didalami. Kayanya ada arah ke sana, ingin dijual,” ujar Anton.
Saat ini korban masih menjalani perawatan dan pendampingan di RSUD Kota Bekasi, serta akan mendapat bantuan dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD).
“Besok saya akan mendampingi keluarga ke KPAD untuk pendampingan. Harapan saya, pelaku dihukum seberat-beratnya, karena ini menyangkut anak yang harus kita lindungi,” tegasnya.
Anton juga menambahkan, kondisi korban hingga kini masih sangat trauma dan ketakutan setiap kali bertemu orang baru.
“Hari ini anaknya masih trauma. Tadi dia aja ketemu orang sedikit, masih takut. Makanya kami dampingi terus supaya gak makin parah traumanya,” tandasnya (rez)

2 weeks ago
35

















































