Prabowo Ungkap Penerima Makan Bergizi Gratis Capai 44 Juta Orang, Terbesar di Dunia

1 week ago 28

Beranda Metropolis Prabowo Ungkap Penerima Makan Bergizi Gratis Capai 44 Juta Orang, Terbesar di Dunia

Presiden Prabowo Subianto saat memberi sambutan pada peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas yang dipusatkan di SMPN 4 Kota Bekasi, Senin (17/11). FOTO: TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Presiden Prabowo Subianto mengungkap bahwa jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini telah mencapai 44 juta orang. Ia menyebut capaian tersebut sebagai salahsatu prestasi besar pemerintah.

“Alhamdulillah, makan bergizi gratis hari ini sudah mencapai 44 juta. Salahsatu prestasi tercepat, terbesar di dunia,” ujar Prabowo saat memberi sambutan pada peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas yang dipusatkan di SMPN 4 Kota Bekasi, Senin (17/11).

Prabowo menuturkan, capaian itu mendapat apresiasi dari Presiden Brasil, Lula da Silva. Menurutnya, Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima program serupa.

“Presiden Brasil menyampaikan ke saya, Brasil memerlukan 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita, belum sampai 12 bulan sudah mencapai 44 juta,” ujarnya

Kendati demikian, Prabowo menekankan agar seluruh pihak tidak cepat merasa puas. Ia mengingatkan bahwa target MBG menjangkau 82,9 juta penerima.

“Tapi, kita tidak puas karena sasaran kita adalah 82,9 juta,” ujarnya.

Prabowo juga meminta masyarakat yang belum menerima MBG untuk bersabar. Ia memastikan program tersebut akan diperluas hingga merata ke seluruh kelompok yang membutuhkan..

“Waktu saya datang ke sini, rakyat banyak sekali di jalan. Dan ada anak-anak yang teriak ke saya ‘pak pak kami belum terima MBG’, ya saya jawab ‘sabar, sabar’. Jadi, saudara-saudara 44 juta kita bersyukur, masih ada 40 juta anak dan ibu-ibu hamil yang belum terima,” ujarnya.

“Tapi, saya minta kesabaran, ini adalah yang paling cepat yang kita mampu. Karena ini adalah uang rakyat, harus disiapkan dengan baik. Persiapannya harus matang supaya tidak terjadi penyimpangan,” imbuhnya.

“Dari sekian juta ada kekurangan, ada yang mereka bilang keracunan. Ya namanya sakit perut, biasa sebetulnya,” ujarnya. (oke)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |