Beranda Nasional Peringatan Serius BMKG: Indonesia Diancam Gempa Megathrust M8,9, Tiga Zona Ini Paling Berbahaya
Ilustrasi gempa bumi. Foto: freepik.
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani memberikan peringatan serius terhadap masyarakat Indonesia, terkait potensi gempa besar dan tsunami akibat aktivitas tiga zona Megathrust yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Teuku menuturkan, secara geografis wilayah Indonesia berada di area rawan bencana, lantaran letaknya yang berada di pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
“Negara kita berada sangat rawan terhadap bencana. Serta geotektonik yang berada di antara 3 lempeng aktif utama dunia sehingga mengimplikasikan ada tumpukan lempeng ini,” ungkapnya saat rapat kerja dengan DPR, dikutip dari JawaPos, Senin (9/11/2025).
Hal ini menyebabkan berbagai wilayah di Indonesia menjadi langganan gempa, terutama di daerah yang memiliki potensi Megathrust aktif.
BACA JUGA: Simulasi Gempa di Apartemen Bekasi, Warga Diajak Siap Hadapi Bencana
3 Zona Megathrust Paling Berbahaya di Indonesia
Tercatat dari total 13 zona Megathrust yang dimiliki Indonesia, BMKG menyebutkan terdapat tiga zona yang paling rentan untuk melepaskan energi besar sewaktu-wakyu. Adapun tiga zona berbahaya tersebut adalah:
1. Mentawai-Siberut, dengan potensi gempa mencapai magnitudo M8,9
2. Selat Sunda, dengan ancaman gempa hingga M8,7
3. Sumba, dengan potensi gempa M8,5
“Adalah zona sumber gempa aktif yang belum terjadi gempa besar dalam rentan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Diduga kuat saat ini sedang terjadi proses akumulasi energi tektonik yang dapat merilis gempa besar sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi,” bebernya.
35.832 Gempa Sepanjang 2025
Menurut data BMKG, selama periode Januari hingga Oktober 2025, Indonesia telah diguncang 35.832 kali gempa bumi. Angka tersebut menunjukkan adanya aktivitas seismik yang sangat tinggi dan perlu diwaspadai, berikut rinciannya:
1. Gempa dengan magnitudo kurang dari M5: 35.645 kejadian
2. Gempa dengan magnitudo lebih dari M5: 187 kejadian
3. Gempa yang dirasakan masyarakat: 850 kali
4. Gempa merusak: 21 kali
Lebih lanjut Teuku menekankan, data ini menjadi bukti bahwa ancaman gempa bumi di Indonesia itu nyata dan akan selalu ada. Oleh sebab itu masyarakat Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana sejak dini. (cr1)

2 weeks ago
28

















































