Penjamah Makanan SPPG di Kota Bekasi Diperkenalkan Sepuluh Langkah Strategis Tingkatkan Layanan MBG

3 hours ago 2

Beranda Bisnis Penjamah Makanan SPPG di Kota Bekasi Diperkenalkan Sepuluh Langkah Strategis Tingkatkan Layanan MBG

Sejumlah penjamah makanan SPPG saat mengikuti bimtek. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II meningkatkan kualitas layanan Makanan Bergizi (MBG) dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Penjamah Makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bekasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kasus keracunan pangan yang pernah terjadi.

Bimtek ini difokuskan pada peningkatan keahlian serta kesadaran penjamah makanan terhadap pentingnya higienitas, keamanan, dan keberlanjutan pangan. BGN menargetkan seluruh layanan SPPG bebas dari kontaminasi atau kerusakan pangan yang berisiko bagi kesehatan penerima manfaat MBG, dengan harapan mencapai nol kasus.

Sebanyak 700 peserta yang terdiri dari petugas dan relawan SPPG di Kota Bekasi mengikuti bimtek yang diselenggarakan pada 18–19 Oktober 2025 di Hotel Aston Bekasi BCP. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni, turut hadir dan mendampingi langsung para peserta.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini, turut hadir perwakilan dari BPOM serta sejumlah ahli dari berbagai dinas terkait. Mereka antara lain Susilo Heni, Sanitarian Ahli Muda dari Dinas Kesehatan; Ulfah Masropah, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda dari Dinas Lingkungan Hidup; serta Dewi Astiyanti, Kepala Bidang Pengurangan Sampah dan Pengolahan Limbah B3 dari Dinas Lingkungan Hidup. Selain itu, hadir pula Siti Aisah, Widyaprada Ahli Muda dari Dinas Pendidikan; serta Wiwin Anggraini dan Witrianti, SKM, MM., yang mewakili Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Kota Bekasi.

Dalam kesempatan ini, peserta bimtek diperkenalkan dengan sepuluh langkah strategis peningkatan layanan Makanan Bergizi (MBG) di Kota Bekasi. Langkah-langkah tersebut mencakup aspek teknis, manajerial, dan peningkatan kualitas pelayanan. Di antaranya adalah penempatan 5.000 chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru untuk mentransfer pengetahuan dalam pengolahan makanan yang bergizi dan aman; pelaksanaan rapid test makanan secara berkala oleh Balai POM guna menjamin keamanan pangan; serta penerapan wajib Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG.

Selain itu, strategi lainnya meliputi pemanfaatan platform LMS Plataran Sehat dari Kementerian Kesehatan sebagai sarana pembelajaran daring bagi tenaga pelaksana; penggunaan air bersih sesuai standar kesehatan serta sterilisasi alat makan dengan air panas bersuhu 80 derajat celcius; penambahan tenaga ahli gizi untuk pendampingan yang lebih optimal; dan penerapan sertifikasi halal guna memastikan kepatuhan terhadap nilai keagamaan.

Tidak kalah penting, dipasang juga CCTV di dapur SPPG sebagai upaya menjamin transparansi dan pengawasan proses produksi; diterapkan kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) sebagai dasar tata kelola layanan yang profesional dan akuntabel; serta dilakukan penguatan edukasi dan monitoring secara berkelanjutan guna menjaga mutu layanan MBG.

Kegiatan Bimtek Penjamah Pangan SPPG di Kota Bekasi ini merupakan bagian dari rangkaian bimtek serentak yang dilaksanakan oleh Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN di 34 kabupaten/kota di enam provinsi pada tanggal yang sama, dengan melibatkan sekitar 30.000 peserta secara nasional.

“Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan bahwa setiap penjamah makanan memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai dalam seluruh tahapan penyediaan makanan bergizi — mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi kepada penerima manfaat,” ujar Nurjaeni.

Ia menambahkan bahwa menjadi penjamah makanan bukan hanya tugas teknis, tetapi juga tugas sosial dan ibadah dalam menyediakan asupan bergizi bagi anak-anak Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

“Dari dapur SPPG inilah kita menyiapkan generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing,” ujarnya.

Melalui pelaksanaan bimtek serentak ini, BGN berharap terbentuk jaringan penjamah pangan yang kompeten, beretika, dan berdedikasi, serta menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap anak Indonesia memperoleh makanan yang layak, sehat, dan bergizi seimbang. (oke)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |